Cita-cita Zuckerberg: Mengakhiri Era Ponsel Pintar

CNN Indonesia
Jumat, 21 Apr 2017 18:02 WIB
Facebook mempunyai fokus tersendiri di segmen augemented reality. Bahkan bukan tidak mungkin ponsel pintar akan tamat riwayatnya.
Jokowi saat bermain tenis dengan VR di kantor pusat Facebook (Dok. Facebook Mark Zuckerberg) Facebook Mark Zuckerberg
Jakarta, CNN Indonesia -- CEO Facebook Mark Zuckerberg menyatakan fokus mereka selanjutnya adalah mengembangkan teknologi augmented reality.

Bayangkan di masa depan ada sebuah kacamata yang bisa dengan mudahnya memproyeksikan visual papan catur dan memainkan bidak di atasnya atau menonton televisi berukuran raksasa tanpa memiliki televisi sungguhan.

Dengan kacamata tersebut, objek apa pun yang diinginkan bisa ditampilkan sesuka hati oleh penggunanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itulah yang saat ini dikerjakan oleh Facebook, menerapkan teknologi augmented reality (AR) ke sebuah kacamata yang sanggup memancarkan objek visual di dalam pandangan mata manusia.

"Kita tidak perlu TV fisik. Kita bisa cukup membeli aplikasi 'TV' seharga US$1 dan mengarahkannya ke dinding dan menontonnya saja," ucap Zuckerberg kepada USA Today yang dimuat di Futurism, Jumat (21/4).

CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam konferensi F8, ajang Facebook terbesar yang diadakan tiap tahun, mengutarakan rencana jangka panjangnya terkait produksi kacamata 'ajaib' tadi. Namun di balik pengumuman Zuckerberg terkait proyek ini, ada makna lain yang tersampaikan: akhir riwayat ponsel pintar.

Bukan rahasia lagi bahwa AR merupakan jenis teknologi yang sedang ramai digarap oleh raksasa teknologi seperti Apple, Google, Microsoft, dan Facebook. Contoh produk yang membuktikan teknologi ini akan meledak di masyarakat adalah Pokemon Go yang dirilis pada Juli 2016 lalu.

Dalam perlombaan ini, Facebook sebenarnya terbilang telat mengadopsi AR ke produknya. Namun dari rencana 10 tahun yang ia utarkan di F8 tahun lalu, Zuckerberg telah memastikan bahwa jejaring sosial buatannya akan berfokus mengembangkan AR, di samping kecerdasan buatan (AI) dan penyebaran koneksi internet di seluruh dunia.

Penggunaan kacamata sebagai medium proyeksi AR ini akan membunuh fungsi segala perangkat dengan layar seperti televisi, tablet, jam pintar, hingga ponsel cerdas. Kemungkinan ini tak lepas dari konsekuensi perkembangan teknologi AR dan kecerdasan buatan yang makin mereduksi peran manusia dalam mengoperasikan sebuah perangkat.

Seperti yang ditunjukkan oleh aplikasi Pokemon Go buatan Niantic yang meledak di pasaran tahun lalu, AR adalah jenis teknologi yang mencampuradukkan dunia nyata dengan visual digital, algoritma dan indera manusia.

Namun adopsi AR oleh Facebook ini tidak hanya mengancam eksistensi ponsel cerdas, tapi juga merombak cara interaksi manusia ke level lebih jauh.

"Kalian bisa menambah cangkir kopi satu lagi sehingga anda tidak terlihat menyantap sarapan sendirian," terang Zuckerberg seperti dilaporkan oleh Business Insider.

Ada sedikit ketakutan bahwa penggunaan AR di kehidupan sehari-hari ini akan mendorong manusia memanipulasi kehidupannya lebih jauh.

Namun rencana besar Facebook ini tidak berarti segera terlaksana dalam waktu dekat. Zuckerberg sendiri menyatakan produksi kacamata AR masih butuh waktu lama.

Jika merujuk rencana 10 tahun yang ia ungkap tahun lalu, setidaknya proyek ini baru akan terwujud 2026. Hingga saat itu, ponsel cerdas mungkin perlahan mulai ditinggal oleh masyarakat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER