Jakarta, CNN Indonesia -- Kendaraan segmen Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) jadi senjata awal SAIC General Motor Wuling (SGMW) untuk menarik pangsa pasar kendaraan roda empat di Indonesia.
Brand Manager Wuling Motors Diah Asmahani mengatakan memang pihaknya belum berencana menyasar segmen selain LMPV. Debut perdana di tanah air dengan mobil keluarga dirasanya lebih tepat. Ketimbang segmen lain seperti Sport Utility Vehicle (SUV) maupun komersial.
"Kami lihat berbeda, ada kultur mengenai keluarga. Jadi kami mau menghadirkan produk untuk keluarga Indonesia," kata Dian di kawasan Blok S, Jakarta Selatan, Jum'at (21/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Wuling sendiri sudah membenamkan investasi sebesar $700 juta dalam sebuah pabrik di kawasan Cikarang, Jawa Barat. Pabrik itu sedianya memiliki kapasitas produksi sebanyak 120 ribu unit.
"Bahwa kami masih fokus ke pasar LMPV, memang sih pasar-pasar mobil yang lain kaya SUV lagi naik, tapi memang saat ini kami masih fokus ke LMPV," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pengamat Otomotif, Bebin Djuana berpendapat serupa. Menurutnya, untuk memulai ada baiknya produsen otomotif asal China itu tidak memecah fokusnya untuk menggarap berbagai segmen. Mengingat, kendaraan di segmen terendah tentu memiliki banyak halangan.
"Jadi benar mending fokus. Jadi untuk entrymarket berier sangat kuat," kata Bebin.
Pasar yangTurunTerlebih, Bebin menjelaskan, bahwa pada dasarnya pasar kendaraan memang saat.ini tengah menurun disetiap tahunnya. Walaupun, banyak dari produsen otomotif merasa tahun ini penjualan akan lebih baik dari 2016.
Dengan kondisi pasar saat ini tentunya ada kemungkinan, konsumen dapat melirik produk keluaran Wuling. Hal itu berbeda daripada, Wuling memutuskan meluncurkan produk saat kondisi pasar sudah membaik.
Bagi dia, ada sisi positif atas keputusan Wuling meluncurkan produk bertepatan dengan kondisi pasar otomotif saat ini di Indonesia.
"Ketika kondisi
market bagus, siapa yang akan menoleh ke Wuling. Jepang jelas tidak akan diam. Seberapa kuat Wuling dari finansial dan teknologinya? Siapa yang mau?" kata dia.
Sehingga nantinya, ia melanjutkan, tinggal bagaimana strategi dari marketing berperan. Eksis atau tidaknya suatu brand otomotif, jelas terlihat pada tahap persiapan kepada produk, saat memulai dan seterusnya.
"Jadi nanti tim Wuling bisa memanfaatkan kah? Dalam mempersiapkan segala sesuatu termasuk produk. Jadi
start-nya bagaimana," kata Bebin.
Sekadar informasi, Wuling baru akan memulai tahap produksi pada sekitar kuartal kedua. Sedangkan, untuk peluncuran debut pertamanya dijadwalkan pada kuartal ketiga, atau lebih tepatnya di penghujung tahun.
(pit/pit)