Grab: Ayo Budayakan Nebeng Mobil

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah meluncurkan GrabHitch Motor tahun lalu, Grab hari ini memperkenalkan layanan terbaru yakni GrabHitch Mobil di kawasan SCBD, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, mengatakan bahwa layanan ini adalah salah satu upaya Grab untuk membantu mengurai kemacetan di kota-kota besar Indonesia.

Pilihan Redaksi Nadiem Ngacir Saat Ditanya Kucuran Dana dari China Akses Gojek dan FB Cs Pakai Indosat Hemat Tanpa Kuota Grab 'Sulap' Kantor Kudo Jadi R&D Pertama di Indonesia Agen Kudo Kini Bisa Jadi Pengemudi Grab

“Di Jakarta saja, ada 3 juta kendaraan pada 2014. Padahal tingkat pertumbuhan per  tahun 8,75%. Kepemilikan mobil di Tanah Air bisa tumbuh 1,7 juta. Itu hanya pertumbuhannya saja. Angka itu tidak inline dengan pembangunan infrastruktur sehingga teknologi sangat dibutuhkan sebagai solusinya,” kata dia di atas panggung.

Selain itu, Ridzki juga menggarisbawahi tidak adanya platform bagi pengendara mobil untuk bertukar informasi dengan orang lain mengenai rute perjalanannya adalah hal yang ingin dia ubah. Apalagi, perjalanan yang terhambat kemacetan seringkali membuat pengemudi merasa jengah sendirian.

"Bepergian memiliki dampak psikologis dan sosial, orang bisa stres ketika berada di kemacetan sendirian. Kalau sudah bosan dengan CD yang diputar setiap hari, pengendara bisa memilih berbagi dengan orang lain yang mungkin bisa menjadi teman mengobrol, menemukan informasi, berpeluang membangun hubungan dengan sesama komuter," tambah Mediko Azwar sebagai  Marketing Director Grab Indonesia.

Oleh karena itu, GrabHitch kini mengkampanyekan 'Semua Berawal dari Nebeng' di mana pengemudi diberi pilihan untuk secara social membantu orang lain, mengurangi kemacetan dan polusi serta berbagi beban biaya perjalanan. GrabHitch Mobile membanderol per km dengan Rp1.500.

Target dari GrabHitch Mobil adalah professional yang memiliki tujuan perjalanan yang sama setiap hari di empat kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya dan Malang. Pemilihan empat kota ini disebut karena merupakan yang paling padat kemacetannya.

Sistem rating masih diberlakukan

Baik penumpang maupun pengemudi masih akan dilindungi dengan system rating. Anda yang berniat memberikan tumpangan bisa mengumumkan jadwal keberangkatan Anda mulai 7 hari sampai 15 menit sebelum keberangkatan. Kemudian, Anda akan dicocokkan oleh system Grab dengan orang lain yang mungkin searah dengan Anda.
 
Dari sana, pengguna bisa melihat rating penumpang tersebut; apakah dia orang yang dipandang asyik menjadi teman seperjalanan oleh pengemudi lain sebelumnya. Pengguna juga bisa melihat profil penumpang ini melalui Facebook jika penumpang tersebut menghubungkan akunnya.
 
Hal yang sama juga berlaku bagi penumpang yang ingin memilih pengemudi. Anda berhak memilih pengemudi mana yang Anda rasa akan nyaman bersama Anda. Bahkan, Grab bisa menagguhkann pengemudi atau penumpang yang dianggap tidak aman bagi salah satu pihak.
 
Keuntungan Grab

Saat ditanyai mengenai monetisasi layanan ini, Ridzki menyatakan bahwa perusahaan hanya mengambil keuntungan melalui penggunaan teknologinya saja. Perusahaan tidak mengambil keuntungan dari penumpang maupun pengemudi GrabHitch.
 
“Tidak ada sharing profit karena memang tidak ada profit. Ini tu sistemnya berbagi biaya perjalanan. Biaya pun tidak akan selalu dibagi 50:50,” tambahnya saat ditemui awakmedia seusai acara.
 
Pemanfaatan teknologi yang dimaksud adalah penambahan pengguna teknologi Grab yang menjodohkan penumpang dan pengemudi. Dengan begitu, trafik pengguna Grab akan lebih tinggi. Namun, Ridzki menitikberatkan bahwa layanan ini lebih pada kegiatan sosial.
 
Sementara soal harga, Grab memberikan opsi sepenuhnya kepada pelanggan untuk memilih layanan mana yang dirasa paling nyaman. Sebab, ada kemungkinan Anda pengguna GrabHitch Mobil mendapat porsi iuran lebih besar dari pemilik mobil sendiri.
 
Sekadar informasi, GrabHitch Mobil baru akan bisa dijajal mulai Juni 2017. Saat ini, Grab masih mengadakan pendaftaran mitra pengemudi.