Jakarta, CNN Indonesia -- Grab Indonesia meminta pengemudi GrabCar yang akunnya dibekukan hadir di audiensi dan memperjelas duduk perkara ketimbang menggelar demonstrasi.
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, menyatakan status para mitra pengemudi yang protes akan diketahui ketika mereka memenuhi audiensi.
"Jadi sebenarnya waktu mereka kena suspend, sudah dibuka jalur komunikasi itu. Jadi mereka tinggal mengisi Google Form. Kita tinggal memberikan waktu audiensi untuk mereka," ujar Ridzki kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (28/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkara ini muncul ketika ratusan pengemudi GrabCar melancarkan protes ke depan kantor GrabCar di Maspion Plaza, Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (27/6) kemarin. Mereka tak terima akun Grab mereka dibekukan sementara (suspend). Padahal di waktu bersamaan, mereka sedang mengejar insentif Lebaran yang dijanjikan oleh Grab sebesar Rp11 juta.
Insentif Lebaran tersebut sejatinya akan diberikan Grab apabila pengemudi bisa menyelesaikan pemesanan selama 9 hari, semenjak beberapa hari sebelum Idulfitri, hingga lewat hari raya.
Seperti yang dilaporkan
Detikcom, pengemudi merasa kesal ketika mendapati akunnya dibekukan. Mereka merasa berhak mendapat insentif yang dijanjikan.
Grab beralasan membekukan sementara akun para pengemudi yang berbuat curang, misalnya saja menggunakan aplikasi fake GPS yang bisa memanipulasi lokasi sehingga lebih dekat dengan sumber keramaian.
"Kesalahannya macam-macam, jadi tidak hanya itu saja. Ada beberapa kesahalahan, tapi semua terdeteksi di sistem Grab," ujar Ridzki. Ia mengklaim kecurangan ini sudah tercium sebelumnya sehingga menurutnya protes pengemudi tak terkait dengan insentif yang mereka janjikan.
Grab menyebut pihaknya masih membuka kesempatan bagi pengemudi untuk menyelesaikan masalah ini. Sebab melalui audiensi, mereka juga baru bisa menentukan pelanggaran tersebut perlu diganjar pembekuan sementara atau pemutusan kemitraan.