Tak Mau Pasaran, Meizu Pro 7 Tawarkan Layar Ganda
CNN Indonesia
Kamis, 27 Jul 2017 17:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki paruh kedua tahun 2017, Meizu menggelontorkan dua ponsel flagship terbarunya Pro 7 dan Pro 7 Plus. Desain keduanya tidak pasaran. Sulit menemukan bandingannya dari kompetitor.
Meizu sengaja menawarkan rancangan ponsel berbeda karena Li Nan, vice president of Meizu menilai desain ponsel yang ada di pasaran saat ini tampak serupa dan membosankan.
"Keseragaman itu mendorong kami melakukan terobosan melalui riset di 8 negara. (Riset) dilakukan hingga 469 hari. (Riset ini) menghasilkan 11 juta konsep dengan beragam reaksi. Hasilnya seperti yang dilihat pada desain Pro 7 dan Pro 7 Plus saat ini," imbuh Li saat peluncuran di Zhuhai Opera Theatre, China, Rabu (27/7) malam.
Di bagian layar sepintas tak ada yang membedakan dengan ponsel kebanyakan. Namun ada kejutan tak biasa ketika melihat ke bagian belakang bodi ponsel.
Sebuah layar kedua berukuran lebih kecil diletakkan dibagian belakang. Layar kedua ini bisa digunakan untuk menampilkan notifikasi, mengendalikan musik, hingga mengambil foto selfie dengan kamera utama. Layar ini juga bisa menampilkan informasi cuaca, pengukur langkah kaki, hingga status telepon masuk.
Bai Yongxiang, President of Meizu mengklaim desain uniknya ini untuk mengakomodir kebutuh pengguna yang kian jenuh dengan desain seragam.
"Di bagian belakang, kami mengintegrasikan kamera, flash dan layar kedua bermaterial kaca agar pengguna tetap nyaman saat menggunakan ponsel," imbuh Bai di kesempatan yang sama.
Sebelumnya, konsep ponsel layar ganda ini juga sempat ditawarkan oleh pemanufaktur ponsel asal Rusia dengan YotaPhone. Bedanya, YotaPhone menyertakan layar keduanya diseluruh vbodi bagian belakang ponsel. Sementara Meizu hanya memberi sedikit ruang di bagian kiri atas untuk layar keduanya.
YotaPhone menggunakan layar Electronic Paper Display (EPD) 4,7 inci dengan resolusi 960 x 540 piksel. EPD adalah layar yang biasa digunakan untuk perangkat e-book, tak tajam, namun nyaman dimata. Sementara Meizu menggunakan layar yang lebih kecil, lebar diagonalnya hanya 2 inci. Layarnya pun menggunakan Super AMOLED.
[Gambas:Twitter]
Meizu sengaja menawarkan rancangan ponsel berbeda karena Li Nan, vice president of Meizu menilai desain ponsel yang ada di pasaran saat ini tampak serupa dan membosankan.
"Keseragaman itu mendorong kami melakukan terobosan melalui riset di 8 negara. (Riset) dilakukan hingga 469 hari. (Riset ini) menghasilkan 11 juta konsep dengan beragam reaksi. Hasilnya seperti yang dilihat pada desain Pro 7 dan Pro 7 Plus saat ini," imbuh Li saat peluncuran di Zhuhai Opera Theatre, China, Rabu (27/7) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian layar sepintas tak ada yang membedakan dengan ponsel kebanyakan. Namun ada kejutan tak biasa ketika melihat ke bagian belakang bodi ponsel.
Sebuah layar kedua berukuran lebih kecil diletakkan dibagian belakang. Layar kedua ini bisa digunakan untuk menampilkan notifikasi, mengendalikan musik, hingga mengambil foto selfie dengan kamera utama. Layar ini juga bisa menampilkan informasi cuaca, pengukur langkah kaki, hingga status telepon masuk.
"Di bagian belakang, kami mengintegrasikan kamera, flash dan layar kedua bermaterial kaca agar pengguna tetap nyaman saat menggunakan ponsel," imbuh Bai di kesempatan yang sama.
Sebelumnya, konsep ponsel layar ganda ini juga sempat ditawarkan oleh pemanufaktur ponsel asal Rusia dengan YotaPhone. Bedanya, YotaPhone menyertakan layar keduanya diseluruh vbodi bagian belakang ponsel. Sementara Meizu hanya memberi sedikit ruang di bagian kiri atas untuk layar keduanya.
YotaPhone menggunakan layar Electronic Paper Display (EPD) 4,7 inci dengan resolusi 960 x 540 piksel. EPD adalah layar yang biasa digunakan untuk perangkat e-book, tak tajam, namun nyaman dimata. Sementara Meizu menggunakan layar yang lebih kecil, lebar diagonalnya hanya 2 inci. Layarnya pun menggunakan Super AMOLED.
[Gambas:Twitter]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK