Jakarta, CNN Indonesia -- Siapa yang tak ingat kengerian Tyrannosaurus alias T. Rex di film Jurassic Park? Dalam sinema karangan Steven Spielberg tersebut, T. Rex adalah antagonis utama.
Film itu menggambarkan T. Rex sebagai dinosaurus yang mampu mengoyak apa pun yang ada di hadapannya. Kengeriannya juga didukung oleh dua kaki yang bisa membawanya berlari mengejar mangsa.
Namun kemampuan terakhir itu terbukti salah. Tim peneliti dari University of Manchester asal Inggris menemukan bahwa T. Rex tak bisa berlari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah simulasi digital menggunakan kecerdasan buatan (AI) menemukan bahwa T. Rex tak bisa berlari. Hal itu disebabkan oleh bobot dan ukuran tubuh T. Rex yang terlalu besar sehingga menyulitkan hewan itu bergerak.
Teknologi yang dipakai University of Manchester tergolong paling mutakhir. Mereka "menghidupkan" kembali seekor T. Rex ke dalam model 3D. Sebagai alat pengukuran, peneliti menanamkan fungsi machine learning ke model tersebut.
Setelah simulasi rampung, para peneliti menyimpulkan bahwa T. Rex tidak berlari.
"Selalu ada perdebatan besar di dunia paleontologi tentang kecepatan berlari T. Rex, ada yang mengira lambat dan lainnya menduga cepat," ujar Dr. William Sellers yang memimpin riset ini.
Sellers mengatakan hasil ini merontokkan kemungkinan lain soal perilaku T. Rex saat berburu. Kesimpulan ini juga meruntuhkan imajinasi Spielberg yang tertuang dalam Jurassic Park.
"Kami sudah mempelajari cara bergerak hewan menggunakan teknik robotik selama bertahun-tahun, dan kami pikir ini hasil ideal," ujar Sellers seperti dikutip dari Digital Trends.
Kesimpulan akhir yang dicapai oleh Sellers dkk. adalah T. Rex tidak bisa berburu dalam kecepatan tinggi. Bahkan karena tulangnya yang berat, T. Rex diperkirakan kesulitan berjalan, demikian diberitakan Digital Trends.
(eks/eks)