Jakarta, CNN Indonesia -- Uber harus menelan pil pahit setelah lisensi operasionl mereka di London tak lagi diperpanjang. Namun Uber tak berpangku tangan. Mereka mulai mencari simpati dengan mengajak warga London menandatangani petisi.
Mengisi petisi menjadi salah satu taktik andalan Uber ketika sedang bermasalah dengan regulator di suatu kota. Pada kasus di London ini, reaksi Uber pertama ke publik adalah mencari dukungan.
Dilaporkan
Reuters, Uber telah memperoleh lebih dari 540.000 tanda tangan dari petisi tersebut. Namun angka itu belum pasti berasal dari pengguna Uber di London.
Jumlah dukungan di petisi itu berhasil didapatkan dalam kurun 24 jam pertama setelah keputusan izin operasi Uber tak diperpanjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, taktik serupa juga dipakai Uber ketika mereka berkonflik dengan pemerintah kota setempat. Hal ini terbukti dari rekam jejak mereka di sejumlah kota termasuk Jakarta saat tengah menghadapi konflik dengan otoritas setempat.
Uber menyebut otoritas transportasi London seperti "menyerah pada segelintir orang yang ingin melarang pilihan konsumen".
Ada sekitar 3,5 juta pengguna yang Uber himpun di London selama 3,5 bulan ini. Dengan keputusan yang dibuat oleh regulator London, diperkirakan ada 40.000 pengemudi yang kehilangan sumber nafkahnya.
Seperti diberitakan bahwa Uber kehilangan izin operasionalnya di London, Inggris. Otoritas transportasi kota London (Transportation for London/TfL) menganggap perusahaan kurang bertanggung jawab dalam sejumlah kasus sehingga mendorong regulator tak memperbarui izin operasional Uber di London.
"Pendekatan dan langkah perusahaan menunjukkan kurangnya tanggung jawab di sejumlah peristiwa yang punya potensi berdampak pada keselamatan dan keamanan publik," bunyi pernyataan TfL seperti dikutip dari
The Verge.
Dengan keputusan ini, Uber tak akan bisa beroperasi lagi di London. Sebelumnya mereka hanya punya lisensi izin dalam durasi empat bulan. Mereka mengajukan izin operasional berjangka 5 tahun, tapi ironisnya ditolak.
(evn)