Jakarta, CNN Indonesia -- Vladimir Voevodsky, matematikawan cemerlang dan revolusioner dikabarkan meninggal dunia pada 30 September 2017 di kediamannya di Princeton, New Jersey, AS.
Menurut keterangan mantan istrinya, Nadia Shalabu, teman-teman Veovedsky menemukanny tewas di kediamannya. Veovedsky meninggal di usia 51 tahun.
"Dia sakit dan kemudian ditemukan sudah tidak bernyawa," ujar Shalabu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti kematiannya.
Matematikawan kelahiran Moskow, 4 Juni 1966 ini memiliki ketertarikan dengan ilmu eksakta dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Alexander, mengarahkan sebuah laboratorium fisika eksperimental di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Sementara sang ibu, Tatyana Veovedskaya merupakan seorang profesor di bidang kimia di Universitas Moskow.
Dr. Veovodsky dikenal sebagai matematikawan karena mendirikan bidang matematika baru dan menciptakan alat baru yang inovatif untuk komputer yang berfungsi untuk mengonfirmasi keakuratan bukti.
Sebelum namanya terkenal, Veovodsky merupakan seorang siswa berbakat yang gagal lulus dari perguruan tinggi, Moscow State University, karena keresahannya.
Melansir dari
The Washington Post, Dr Voevodsky dianugerahi Fields Medals oleh International Mathematical Medal pada tahun 2002. Ia memperoleh penghargaan tersebut berkat kontribusi luar biasanyanya di bidang matematika. Fields Medal dianggap setara dengan hadiah Nobel untuk matematika.
Kontribusi Dr. Voevodsky di bidang matematika antara lain mengembangkan skema teori homotopi, teori-K yang merupakan keterkaitan antara geometris, aljabar, dan aritmatika.
Sebagai seorang matematikawan murni, Dr. Voevodsky memiliki kekuatan imajinasi, visualisasi, dan penalaran yang bisa diterapkan pada tingkat abstraksi yang hampir jauh dari pikiran dan kehidupan kebanyakan orang.
Chris Kapulkin, seorang matematikawan di University of Western Ontario, menilai Veovodsky memiliki wawasan yang menakjubkan.
"Dia adalah salah satu sosok hebat di zaman sekarang," ujar Thomas Hales, seorang matematikawan dari University of Pittsburg seperti dikutip dari
New York Times.
Dr. Voevodsky telah banyak melakukan perubahan pada bidang matematika. salah satunya, mengembangkan pemikiran matematis sedemikian rupa sehingga dia bisa mengubah arti tanda 'sama dengan' dalam matematika.
"Gagasannya memberi jalan baru bagi semua matematikawan untuk melakukan apa yang mereka lakukan, sebuah fondasi baru. Dasar matematika seperti dokumen konstitusional yang menjelaskan peraturan pemerintahan yang harus dimainkan oleh semua matematikawan. Dia telah memberi kita sebuah konstitusi baru," lanjut Thomas Hales.
(evn)