Jakarta, CNN Indonesia -- Grab bakal serius menggarap
machine learning dan
artificial intelligence. Sebab, saat ini Grab tengah berinvestasi pada kemampuan
deep learning dan data
engineering untuk mengimbangi pertumbuhan Grab.
Sebab, Grab sendiri setiap harinya menghasilkan 10TB data seperti disebutkan Anthony Tan, Group CEO dan Co-founder Grab. Untuk mendukung ambisinya itu, Grab lantas menunjuk Theo Vassilakis sebagai
Chief Technology Officer (CTO).
"Keahlian Theo yang mendalam di bidang scaling
machine learning dan
engineering systems akan menyokong platform layanan kami yang setiap harinya menghasilkan data sebesar 10 terabytes dan terus bertambah," kata Anthony, seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Jumat (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum bergabung dengan Grab, Theo sempat menjabat sebagai Principal Engineer dan Engineering Director di Google. Tak cuma Google, Theo juga pernah menjadi Partner, Architect dan Dev Manager Azure di Microsoft.
Selain itu, Theo juga seorang entrepreneur lantaran menjadi founder dan CEO Metanautix. Ini adalah perusahaan
big data analytics yang kemudian diakuisisi oleh Microsoft. Theo juga memperoleh gelar sarjana dari Stanford University dan Ph.D dari Brown University untuk jurusan Matematika.
Sebagai CTO, Theo akan berkantor di pusat riset dan pengembangan (R&D) Grab di Singapura. Theo akan bertanggung jawab atas platform transportasi dan pembayaran GrabPay.
Selain mengembangkan
machine learning dan
artificial intelligence, Theo juga bertanggung jawab untuk mengembangkan
data science dan menangani pertumbuhan infrastruktur (
infrastructure scaling) Grab.
"Theo bergabung dengan Grab di waktu yang tepat dimana saat ini kami tengah mengukuhkan kepemimpinan di industri transportasi
on-demand dan terus memperluas jangkauan GrabPay bagi merchant dan bisnis kecil," tambah Anthony.
Di awal 2017, Grab telah menggandakan jumlah pusat R&D dari tiga menjadi enam dengan kehadiran pusat R&D baru di Bangalore, India, Ho Chi Minh City, Vietnam, dan Indonesia. Grab akan menyediakan hampir 1.000 lapangan pekerjaan di bidang R&D di enam pusat R&D tersebut pada akhir 2018.
Pertumbuhan pusat pengembangan ini dilakukan untuk menyokong beragam layanan Grab.
(eks)