Mata Uang Digital & Game Online Masih jadi Sasaran Kejahatan

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Kamis, 09 Nov 2017 11:38 WIB
Kaspersky mengungkap mata uang digital dan platform game online masih menjadi sasaran empuk kejahatan siber dan penyebaran virus.
Ilustrasi: Platform game online dan layanan keuangan digital masih menjadi sasaran empuk kejahatan. (dok. REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan kejahatan sire saat ini diketahui koan canggih yang menyasar beragam layanan dan perangkat. Laporan yang dirilis Kaspersky lab menunjukkan serangan DDoS (Distributed Denial of Service) saat ini lebih kompleks dalam jumlah yang terus meningkat terhadap game online dan mata uang digital.

Game online seperti Final Fantasy, Blizzard Entertainment, American Cardroom, dan UK National Lotttery juga turut terpengaruh terhadap serangan ini. Game online tercatat mengalami peningkatan jumlah serangan yang menargetkan platform yang menggunakan sistem penawaran koin awal atau initial coin offering (ICOs).

Dalam laporan bertajuk DDoS Intelligence pada kuartal ketiga 2017, Kaspersky mendapati bahwa DDoS telah mengalami banyak perubahan dan menggeser target serta metodenya untuk menjangkau target yang lebih luas dan efek yang lebih signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target favorit serangan DDoS adalah platform bisnis hiburan dan layanan keuangan. Efek serangan yang menyebabkan kerugian secara finansial maupun reputasi merupakan tujuan utama pelaku serangan DDoS," tegas Kirill Ilganev selaku Head of Kaspersky DDoS Protection di Kaspersky Lab dalam keterangan resmi.

Penggunaan sistem penawaran koin pada game online dan layanan keuangan menjadikkannya pasar yang potensial bagi serangan DDoS.

Di kuartal ketiga ini, organisasi yang diserang oleh DDoS terletak di 98 negara, meningkat dari periode sebelumnya yang hanya 86 negara saja. Lebih dari itu, Kaspersky menemukan bahwa dalam aspek jumlah target, urutan 10 negara teratas mengalami perubahan, Rusia naik ke peringkat empat dari posisi tujuh dan Perancis serta Jerman menggantikan kedudukan Australia dan Italia.

DDoS sendiri merupakan serangan yang akan membuat pengguna tidak bisa mengakses target dari virus ini alias denial of service, virus ini menyerang server atau situs.

Alat yang digunakan untuk menyerang target DDoS yang biasa disebut botnet merupakan salah satu aspek yang 'ditransformasi' oleh DDoS. Botnet yang merupakan jumlah dari dawai yang terhubung ke internet yang mana setiap botnet beroperasi untuk satu atau lebih bot.

Proporsi botnet Linux saat ini menyumbang 70 persen dari total serangan, meningkat dibandingkan Q2 sebesar 51 persen. Persentase serangan kompleks seperti SYN dan HTTP-DDoS serta serangan campuran juga meingkat signifikan. (evn/sta)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER