Jakarta, CNN Indonesia -- Niat Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam membersihkan konten pornografi di internet terus berlanjut. Kali ini mereka berencana memanggil sejumlah perusahaan penyelenggara sistem elektronik dalam satu pertemuan.
Dirjen Aptika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan pertemuan dengan OTT tersebut akan dilakukan serempak.
"Semua dibarengin, awal 20-an (November)," kata Semuel ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semuel mengklaim pihaknya sudah memanggil OTT lokal dan asing dalam pertemuan pekan depan itu mulai dari YouTube, Vidio.com, Line, Facebook, Twitter, hingga Bigo, dan beberapa OTT lain yang tak disebutkan olehnya.
"Enggak ada perlakuan istimewa, semua gue panggil," imbuh Semuel.
Fokus pertemuan besar ini adalah bersih-bersih pornografi yang masih ada di layanan OTT tersebut. Menurut Semuel, cara ini akan jadi strategi awal sebelum menuntut pemberi layanan lebih patuh.
Belakangan konten pornografi jadi sorotan di aplikasi dan layanan OTT. Salah satu yang terbaru adalah konten GIF di WhatsApp yang dinilai mengandung unsur pornografi.
Buntut temuan tersebut, Kemenkominfo sempat mengancam memblokir WhatsApp dan memblokir sementara 9 DNS (domain name system) milik Tenor, pihak ketiga yang menyuplai konten GIF di WhatsApp.
Sebelum kasus itu, pemerintah juga sempat memperkarakan Telegram, sebuah aplikasi instan serupa WhatsApp. Kasus Telegram juga dimulai oleh aduan masyarakat dan pemerintah sendiri terkait konten berbau radikalisme dan terorisme.
Kemenkominfo merespons temuan tersebut dengan membekukan 11 DNS situs web milik Telegram.
(evn/evn)