Jakarta, CNN Indonesia -- Ferrari boleh membusungkan dada ketika berbicara soal mesin V12 dan V8. Produsen asal Italia itu sangat piawai membangun
supercar yang mampu melesat cepat. Namun ketika berbicara soal mobil listrik, perusahaan pemilik logo kuda jingkrak itu bisa jadi melempem.
Fakta tersebut membuat gerah CEO Ferrari Sergio Marchionne selaku orang yang tahu betul kondisi Ferrari di atas aspal. Ferrari pun seperti dijelaskan Marchionne lantas merencanakan mobil super bertenaga listrik. Perusahaan otomotif yang Ia hendak taklukkan adalah Tesla.
Seperti diketahui, Tesla S P100D memecahkan rekor sebagai mobil listrik tercepat awal 2017, di mana saat itu mobil ramah lingkungan tersebut mampu berakselerasi 0-60 kpj dalam waktu 2,28 detik. Kemampuannya sedikit lebih cepat dari Ferrari La Ferrari yang mampu bergerak dari 0-60 kpj dalam hitungan waktu 3 detik.
"Jika ada
supercar listrik yang akan dikembangkan, maka Ferrari akan menjadi yang pertama," kata Marchionne di sela-sela Detroit Auto Show 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang kagum dengan apa yang dilakukan Tesla dengan
supercar-nya. Saya tidak berusaha untuk mengecilkan apa yang (CEO Tesla) Elon Musk lakukan tapi saya pikir ini bisa dilakukan kami," jelas Marchionne yang meyakini bahwa Ferrari bisa melakukan apa yang dilakukan Tesla.
Di tangan Elon Musk, Tesla menjadi perusahaan otomotif asal Amerika Serikat cukup ditakuti. Mobil-mobil hasil produksi perusahaan itu banyak menarik perhatian pecinta otomotif di berbagai negara.
Terkait rencana Ferrari, Marchionne belum bisa menjawabarkan kapan akan mulai mengenalkan mobil listrik pertamanya. Sebagai langkah perkenalan, pihak akan mengenalkan lebih dahulu model supercar hybrid terbaru sebelum
supercar murni listrik.
Menurut Marchionne, mengutip
Leftlanenews, membuat lompatan dari
hybrid ke murni listrik itu mudah. Tinggal bagaimana meraciknya sebaik mungkin untuk bisa diterima konsumen.
(eks)