Biometrik Mudahkan Pensiunan Terima Dana Taspen

Eka Santhika | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 19:54 WIB
Layanan biometrik yang saat ini populer kini diimplementasikan oleh Telkomsigma untuk permudah pensiunan mengambil dana Taspen.
Layanan biometrik yang saat ini populer kini diimplementasikan oleh Telkomsigma untuk permudah pensiunan mengambil dana Taspen. (Foto: CNN Indonesia/Eka Santhika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan biometrik saat ini populer digunakan untuk melakukan otentifikasi pengguna. Pemindai sidik jari sudah banyak digunakan untuk membuka kunci ponsel hingga otorisasi pembayaran.

Belakangan, iPhoneX pun hanya mengandalkan pemindai wajah sebagai cara melakukan otentifikasi pengguna u tuk membuka ponsel.

Untuk itu, Telkomsigma membuat solusi otentifikasi serupa yang mengandalkan data biometrik. Data biometrik yang digunakan adalah wajah, sidik jari, dan suara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, solusi tersebut akan digunakan bagi penerima dana pensiun Taspen. Para penerima dana pensiun kini diminta untuk mendaftarkan data biometrik mereka sebagai legitimasi bahwa dana pensiun masih berhak disalurkan.
Sebelumnya, penerima dana pensiun mesti datang ke bank secara berkala. Berkala tiap 1,2, dan 6 bulan sekali untuk mengurus dokumen yang membuktikan mereka masih hidup dan berhak menerima dana pensiun.

Dengan solusi otentifikasi digital ini, penerima dana Taspen hanya perlu melakukan verifikasi lewat aplikasi. Pada aplikasi Smartcard Taspen ini, penerima dana Taspen cukup melakukan otentifikasi kapan saja, dimana saja.

"Agar dapat diotorisasi, cukup dua data biometrik yang terverifikasi," terang Judi Achmadi, CEO Telkomsigma.
Kendala Implementasi Biometrik

Walau tampak mudah, namun layanan pengenalan biometrik ini bukan tanpa kendala. Judi mengutarakan bahwa data biometrik seseorang bisa berubah.

"Suara manusia baru stabil di atas usia 40 tahun. Wajah pun berubah," terangnya di acara public expose digitalisasi pelayanan pembayaran pensiun Taspen, di Bogor, Jumat (19/1).

Hal serupa bisa juga terjadi dengan sidik jari. Bentuknya mungkin berubah karena terkelupas atau terluka. Tapi, bisa kembali setelah masa penyembuhan.

Untuk itu, Telkomsigma menyediakan berbagai opsi otentifikasi. Misal, perekaman sidik jari dilakukan untuk 10 jari. Alternatif data biometrik lain yang bisa digunakan adalah wajah dan suara.
Untuk menghindari penipuan, saat wajah dipindai aplikasi akan meminta pengguna untuk membuka mulut dan menggerakan wajah ke kanan dan kiri. Hal ini dilakukan untuk memastikan pengguna masih hidup dan agar tak dapat dipalsukan dengan foto atau topeng.

Setelah pengguna terotorisasi, maka dana pensiun akan terus dicairkan. (age)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER