Jakarta, CNN Indonesia -- Perangkat pelacak kebugaran (
fitness tracker) biasa digunakan untuk mengecek aktivitas harian pengguna. Perangkat ini bisa digunakan untuk menghitung denyut nadi, jumlah langkah, hingga lokasi.
Perusahaan pelacak GPS, Strava menerbitkan peta interaktif yang bisa menunjukkan lokasi para pemakai perangkat kebugaran ini. Strava mengumpulkan lokasi para pemakai Fitbit, Jawbone dan Vitofit. Jumlahnya mencapai 27 juta pengguna di seluruh dunia. Lokasi mereka yang hanya memakai aplikasi dari alat
fitness tracker ini juga terlihat.
Peta ini memang tidak menunjukkan posisi pengguna secara
realtime, tapi menerbitkan data penguna dari tahun 2015-2017. Strava mempublikasikan peta ini secara
online dalam Global Heat Map pada November 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa pengguna pun mencoba mengetes peta interaktif ini untuk melacak lokasi dan aktifitas tentara di pangkalan militer Amerika Serikat di berbagai tempat. Hasilnya? Terlacak.
Penggunaan tracker ini ramai diperbicangkan sejak Sabtu, 27 Januari lalu. Seorang siswa Australia berusia 20 tahun Nathan Ruser, mencuitkan informasi yang ada di peta.
"Saya bertanya-tanya, apakah ini menunjukkan tentara AS?" cuit Ruser, dan mendorong rasa penasarannya untuk memperbesar peta Suriah. Ruser mencuitkan temuan ini dan yang lainnya mengikuti.
Pengguna lain pun melaporkan beberapa aktivitas di zona perang dan gurun pasir di negara-negara termasuk Irak dan Suriah. Bahkan pengguna Twitter mengklaim telah menemukan situs sistem rudal Patriot di Yaman.
Namun, Tobias Schneider, seorang analis keamanan internasional mengungkapkan peta tersebut tidak mengidentifikasi pengguna aplikasi dan juga menunjukkan lokasi yang mungkin terhubung dengan lembaga seperti fasilitas PBB dan pangkalan militer negara lain.
The Washington Post mengungkapkan garis besar basis militer AS yang diketahui dan tempat-tempat yang tidak diketahui dan berpotensi sensitif lainnya.
Ancaman Meski demikian, Juru Bicara Angkatan Udara Komando Pusat AS Kolonel John Thomas menganggap hal ini sebagai ancaman.
"Ini adalah ancaman keamanan yang jelas. Anda bisa melihat pola kehidupan,” paparnya.
Kekhawairan serupa diungkap mantan perwira tentara Inggris Nick Waters. Menurutnya informasi ini bisa diubah menjadi data intelijen yang dapat ditindaklanjuti.
Strava menyebut bahwa peta interaktifnya itu tidak memasukkan lokasi yang ditandai sebagai data privat pengguna. Ia menyebut hanya mengambil data dari aktivitas yang diunggah pengguna ke platformnya.
Beberapa tahun lalu, Pentagon sempat mendorong personil militer yang menggunakan Fitbit. Pada 2013, Pentagon mendistribusikan 2.500 Fitbits sebagai bagian dari program percontohan untuk memerangi obesitas.
(eks)