Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah melakukan empat tahun ekskavasi, arkeolog Institut Penelitian Arkeologi Provinsi Jiangxi, China berhasil menemukan lokasi istana kerajaan besar Shangqing yang telah 'hilang' selama 88 tahun.
Para arkeolog tersebut harus meneliti area yang membentang lebih dari 1,9 juta persegi agar dapat menemukan lokasi yang berada di kaki Gunung Longhu, Provinsi Jiangxi di sebelah timur China dan memiliki luas sekitar 50 ribu kaki persegi.
Mereka berpendapat penemuan ini merupakan invensi terbesar yang membuat pengenalan sejarah kuno lebih mendalam.
Kepala Institut Penelitian Arkeologi Jiangxi, Xu Changqing mengungkapkan karakteristik ajaran Tao pada masa lampau terlihat dari istana yang berhasil ditemukan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari istana ini, kami melihat dengan jelas karakteristik dasar kegiatan ajaran Tao dan menemukan superposisi lapisan geologi dari dinasti Song, Yuan, Ming dan Qing. Selain itu, istana ini juga memuat tren arsitektur yang banyak digunakan pada masa itu," jelasnya, seperti dikutip
National Geographic pada Jumat (26/1).
Istana Shangqing dibangun pada masa Dinasi Song yang berlangsung dari tahun 960 hingga 1279. Lebih dari setengah milenium lamanya istana tersebut dijadikan sebagai tempat ibadah utama untuk pengikut ajaran Tao di China.
Namun pada 1930 lokasi tersebut dibakar habis dan tidak pernah lagi ditemukan lokasinya.
Selain fondasi batu purbakala, para arkeolog juga menemukan tembikar, artefak porselen serta ubin mengilap yang berasal dari lukisan kuno.
Hal ini membuat para arkeolog ingin melindungi situs itu dan membuka pameran yang mengenalkan pengunjung terkait situs bersejarah tersebut.
(age)