LAPAN Ajak 'Nobar' Gerhana Bulan Total
CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 31 Jan 2018 19:10 WIB
Bandung, CNN Indonesia -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak nonton bareng (nobar) fenomena gerhana bulan total (GBT) yang akan terjadi pada Rabu (31/1) petang nanti. Acara nobar supermoon ini akan terbuka bagi masyarakat umum.
"Nanti malam ada pengamatan untuk publik, kita pakai dua teleskop dan satu binokular," kata peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN, Muhamad Zamzam Nurzaman.
Meski bisa diamati dengan mata telanjang, LAPAN hanya akan menyediakan 100 unit teleskop bagi masyarakat. "Acaranya gratis, tetapi kita sudah tutup pendaftarannya siang ini," ungkapnya.
Untuk peserta yang menyaksikan lewat teleskop harus bergantian dari dak gedung. Sambil menanti giliran, peserta dapat menunggu di lantai bawah. Penyelenggara menyediakan layar besar untuk menayangkan via streaming gerhana bulan.
Animo masayarakat tinggi
Zamzam berharap, masyarakat dapat menyaksikan fenomena GBT langka itu sekaligus memanfaatkan kesempatan ini sebagai sarana pembelajaran.
"Melihat animo masyarakat sangat tinggi jadi kami membuka untuk publik. Makanya momen ini juga menjadi ajang untuk mengedukasi masyarakat," ucapnya.
Selain menggelar pengamatan untuk masyarakat umum, LAPAN juga melakukan penelitian khusus terhadap fenomena GBT. Khusus untuk pengamatan, tim peneliti memakai dua teleskop yang memiliki diameter lebih besar.
Meski melakukan penelitian, Zamzam mengatakan tidak ada target khusus dalam kesempatan kali ini.
"Kita hanya akan mengambil citra gambar dan video resolisi tinggi. Untuk ke depannya mengamati temperatur di permukaan bulan saat gerhana terjadi untuk. Tujuannya untuk mengetahui tipe bulan," ujarnya.
"Untuk yang sekarang kita bisa lebih detail melihat kawah pakai teleskop. Meski ranpa menggunakan alat pun bisa menikmati fenomena gerhana," tambahnya.
Selain di Bandung, LAPAN juga melakukan pengamatan gerhana bulan di Pameumpeuk, Tanjungsari, Watukosek, Pontianak dan Biak.
LAPAN pun ajak nonton bareng melalui streaming. Masyarakat yang tidak bisa keluar rumah tetap bisa melihat gerhana bulan total melalui streamin di situs ini.
Namun, perlu diperhatikanl, untuk melakukan pengamat, cuaca di sekitar harus cerah dan minim polusi udara.
[Gambas:Video CNN] (hyg)
"Nanti malam ada pengamatan untuk publik, kita pakai dua teleskop dan satu binokular," kata peneliti astronomi dan astrofisika LAPAN, Muhamad Zamzam Nurzaman.
Meski bisa diamati dengan mata telanjang, LAPAN hanya akan menyediakan 100 unit teleskop bagi masyarakat. "Acaranya gratis, tetapi kita sudah tutup pendaftarannya siang ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Animo masayarakat tinggi
Zamzam berharap, masyarakat dapat menyaksikan fenomena GBT langka itu sekaligus memanfaatkan kesempatan ini sebagai sarana pembelajaran.
Selain menggelar pengamatan untuk masyarakat umum, LAPAN juga melakukan penelitian khusus terhadap fenomena GBT. Khusus untuk pengamatan, tim peneliti memakai dua teleskop yang memiliki diameter lebih besar.
"Kita hanya akan mengambil citra gambar dan video resolisi tinggi. Untuk ke depannya mengamati temperatur di permukaan bulan saat gerhana terjadi untuk. Tujuannya untuk mengetahui tipe bulan," ujarnya.
"Untuk yang sekarang kita bisa lebih detail melihat kawah pakai teleskop. Meski ranpa menggunakan alat pun bisa menikmati fenomena gerhana," tambahnya.
Selain di Bandung, LAPAN juga melakukan pengamatan gerhana bulan di Pameumpeuk, Tanjungsari, Watukosek, Pontianak dan Biak.
LAPAN pun ajak nonton bareng melalui streaming. Masyarakat yang tidak bisa keluar rumah tetap bisa melihat gerhana bulan total melalui streamin di situs ini.
Namun, perlu diperhatikanl, untuk melakukan pengamat, cuaca di sekitar harus cerah dan minim polusi udara.
[Gambas:Video CNN] (hyg)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK