Jakarta, CNN Indonesia -- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) akan menjajal tiga mobil tiga mobil ramah lingkungan besutan mahasiswa ITS pada semester II 2018. Tiga mobil ini akan ditempa untuk menjelajah Sabang hingga Merauke selama empat bulan mulai Agustus hingga Desember 2018.
Tiga mobil ramah lingkungan yang disiapkan ITS, ini menggunaan tenaga listrik murni, hibrida, dan satu mobil lainnya menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakarnya.
CNNIndonesia.com mencoba merangkum spesifikasi lengkapnya di mana mobil-mobil tersebut dikembangkan untuk Pertama adalah Blits, sebuah mobil bergaya reli dakar yang dapat bergerak menggunakan tenaga listrik murni. Mobil ini didesain dan dibangun sepenuhnya oleh ITS.
ITS membekalinya dengan motor listrik 100 kW yang dipadukan dengan
continuously variable transmission (CVT). Tersimpan baterai
lithium-ion 90 kWh, 350 volt. Mobil hasil karya mahasiswa ITS tersebut diklaim dapat menempuh jarak sejauh 200 km dalam sekali pengisian baterai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil kedua yaitu Bits Penjelajah. Mobil ini termasuk kategori kendaraan hibrida dengan konsep
range extanded berbasis mesin diesel yang dapat bergerak menggunakan bahan bakar dari minyak jelantah alias minyak goreng bekas. Di dalam mobil itu pun tersemat motor listrik 100 kW dan mesin generator 50 kVa yang menyuplai tenaga ke baterai 50 kWh.
 WVO Ford Ranger (Dok. ITS) |
Terakhir adalah pikap Ford Ranger. Tetapi kali ini ITS telah menyulap mobil itu pada bagian mesinnya. Alhasil mobil dijuluki WVO Ford Ranger ini juga dapat 'menenggak' minyak goreng bekas, atau sama seperti Bits.
"Target bulan Maret sudah selesai untuk Blits dan Juni untuk Bits Penjelajah diharapkan selesai dibangun," kata Direktur Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) ITS Muhammad Nur Yuniarto kepada
CNNIndonesia.com, Senin (12/2).
Perjalanan ketiga mobil tersebut mengelilingi Indonesia diharapkan selesai dalam waktu kurang lebih 100 hari atau empat bulan. Untuk menyukseskan kegiatan ini, pihak ITS mengaku menghabiskan dana sebesar hampir Rp2 miliar.
 Sketsa mobil listrik Blits (Dok. ITS) |
"Tes performa, reliability (keandalan) sekalian promosi dan edukasi kendaraan listrik dan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan. Dapat atau tidak dapat dana (sponsor) tetap jalan. Perjalanan ini untuk mendukung riset mengenai kendaraan ramah lingkungan di Indonesia," tutup Nur.
(mik)