Jakarta, CNN Indonesia -- Sistem ganjil-genap di jalan tol Jakarta-Cikampek berlaku mulai 12 Maret 2018. Aturan ini hanya berlaku pada hari kerja atau Senin-Jumat setiap pukul 06.00-09.00 WIB.
Belum juga diterapkan, aturan yang disebut-sebut untuk melerai kemacetan itu telah menuai komentar beragam dari pemilik mobil yang mengandalkan tol tersebut untuk aktivitas sehari-hari.
Salah satu pengguna jalan, Jeffry (28 tahun) menjelaskan sistem ganjil-genap tidak akan efektif melerai kemacetan di jalan bebas hambatan dari Bekasi ke Jakarta, dan sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ribet lah jadi menyusahkan. Karena berkaca kaya ganjil genap di jalan Sudirman saja buat susah. Yang tadinya bisa cepet, sekarang kalau mau lewat harus sesuain pelat dan tanggal. Ganjil-genap di tol juga bukan jadi solusi kemacetan. Toh emang volume kendaraan memang sudah banyak," tegas Jeffry.
Sementara Febby (27 tahun) menyayangkan jika sistem ganjil-genap di tol Bekasi diberlakukan. Menurutnya, aturan ini malah bikin pusing pengguna jalan yang hendak ke Bekasi untuk bekerja.
"Mungkin menurut saya yang jarang pakai mobil tidak terlalu berpengaruh. Tapi bagaimana orang yang rutin dan ngandalin jalan tersebut setiap hari. Bisa pusing kan?," tegas Febby.
Febby pun akan putar otak bagaimana untuk mencapai lokasi di Bekasi tempat Ia bekerja dengan mengendarai mobil.
Komentar negatif lain datang dari Eka (27 tahun), karyawan swasta yang tinggal di Bekasi yang bekerja di Jakarta Barat. Menurut Eka, sistem untuk melerai kemacetan tersebut dinilai tidak akan efektif, sebab menurutnya kemacetan terjadi karena ada pembangunan di sekitar jalan tol.
"Aturan tersebut akan nyusahin. Ya sebenarnya itu macetkan (di tol) karena ada pembangunan.
Sebaliknya, Icha (50 tahun) justru mengaku setuju dengan rencana tersebut. Salah satu alasannya lantaran opsi kendaraan umum dan jalur alternatif dari Bekasi kian beragam, termasuk kehadiran tol Becakayu yang dinilai membantu mengurai kemacetan.
"Aku sih setuju, karena kalau ke Jakarta sekarang sudah ada alternatifnya. Terutama dari tempatku (Jatiasih) yang bisa lewat tol Becakayu. Itu bantu banget," ungkapnya.
Dan adanya peraturan ganjil genap, menurut saya semakin sulit aja. Dalam artian kalau ada urusan mendadak jadi ribet.
Senada dengan Icha, pengguna jalan lainnya, Ida Ayu (25 tahun) justru menilai penerapan ganjil-genap akan membawa perubahan wajah jalan tol Bekasi setiap paginya.
"Setuju sekali, siapa tahu bisa ngurangin macet yang selama ini bikin banyak buang waktu. Kalau mau ke Bandung saja pernah macet dari masuk JOR sampai Bekasi Timur selama 2 jam," ucap Ida, karyawan swasta yang berdomisili di Cibubur, Jawa Barat.
(mik)