Jakarta, CNN Indonesia -- Survei yang dilakukan oleh Robert Walters menunjukan gaji pegawai yang berpindah kerja (
job movers) ke perusahaan teknologi berpeluang melonjak hingga 40 persen tahun 2018. Bahkan untuk spesialis di bidang teknologi kenaikan gajinya bisa mencapai 50 persen-100 persen.
"Bagaimanapun, rata-rata kandidat yang baik bisa mendapat kenaikan 20-40 persen ketika pindah ke perusahaan baru," tuturnya, seperti dikutip dari riset yang diterima
CNNIndonesia.com, Sabtu (10/3).Direktur Robert Walters Indonesia, Rob Bryson menjelaskan, hal ini sejalan dengan kebutuhan pegawai di perusahaan teknologi sejalan dengan menjamurnya bisnis
e-commerce dan perusahaan rintisan (
startup) fintech tahun lalu.
Perusahaan
e-commerce dan startup ini banyak merekrut ahli
software dan pengembang produk.
"Pegawai ahli software dan pengembangan produk digital sangat diminati," ucap Bryson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia menyayangkan belum banyak masyarakat Indoensia yang memiliki kompetensi di bidang digital. Maka itu, gaji yang ditawarkan perusahaan digital akan terus tumbuh untuk menarik mereka yang berkompeten.
"Perusahaan digital mencari kandidat yang kreatif begitu pula dengan ilmuwan yang mampu memanipulasi data serta berkomunikasi dengan pemangku kepentingan," papar Bryson.
Lebih lanjut, Bryson mengungkapkan, perusahaan digital juga seringkali menawarkan jam kerja yang lebih fleksibel dibandingkan dengan perusahaan pada umumnya.
Gaji pemasaran juga naikKenaikan gaji juga diramalkan terjadi pada pegawai yang bekerja sebagai
senior sales dan
marketing, yakni berkisar 20 persen-35 persen.
"Ada peningkatan permintaan untuk digital marketing, brand management, social media, dan digital strategy sejalan dengan perusahaan konvensional yang bergerak ke arah digital," ungkap Bryson.
Gaji pegawai di bagian marketing ini diproyeksi berkisar Rp340 juta-Rp2,92 miliar. Sementara, tahun lalu sebesar Rp325 juta-Rp2,92 miliar.
Robert Walters juga memprediksi gaji pegawai dengan bidang pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi tahun ini bisa menyentuh angka Rp200 juta-Rp1,6 miliar pertahun. Angka ini naik dari rentang gaji tahun lalu yang mencapai Rp190 juta-Rp1,5 miliar pertahun.
Selanjutnya, Bryson mengatakan gaji untuk profesi akuntan dan atau yang bekerja di bidang keuangan berpotensi naik 10 persen-30 persen. Menurut Bryson, permintaan karyawan di bagian keuangan akan tumbuh, khususnya calon karyawan yang memiliki pengalaman internasional.
"Permintaan tinggi terutama bagi mereka yang terbukti mampu bekerja dengan otoritas pajak di Jakarta," jelas Bryson.
Bryson merinci, perusahaan juga banyak yang akan mencari pegawai untuk menempati posisi analis bisnis dan perencana keuangan. Kendati hanya tumbuh 10 persen-30 persen, tapi nominal gaji yang diberikan untuk akuntan profesional tetap lebih tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya.
Gaji untuk akuntan atau pegawai yang berada di bagian keuangan tercatat meraup gaji per tahunnya sekitar Rp180 juta-Rp2,5 miliar. Tahun ini, gajinya diprediksi meningkat menjadi sekitar Rp200 juta-Rp2,6 miliar.
Namun, secara keseluruhan Bryson menyebut rata-rata kenaikan gaji bagi pegawai yang berpindah kerja naik sekitar 20 persen-35 persen.
"Sementara pegawai yang tetap tinggal di perusahaan yang sama hanya naik 10 persen atau menyesuaikan dengan inflasi," kata Bryson.
Bryson juga menekankan nantinya akan semakin banyak perusahaan yang mencari calon pegawai dengan segudang pengalaman internasional dan masih muda. Sehingga, perusahaan mengharapkan pegawai tersebut memiliki pemikiran "out of the box".
(eks)