Antisipasi 'Skimming' saat Tarik Uang di ATM

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 19:18 WIB
Kasus penipuan yang menimpa nasabah BRI di Kediri, Jawa Timur diketahui menggunakan metode skimming atau memalsukan dan menyalin data kartu.
Ada langkah antisipasi saat melakukan transaksi di mesin ATM. (Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penipuan dengan sistem skimming atau penggandaan kartu yang menimpa nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Kediri, Jawa Timur jadi momok yang kembali terulang bagi nasabah.

Menurut pengamat keamanan siber, Alfons Tanuwijaya, praktik skimming sebenarnya tergolong ketinggalan zaman. Modus ini bertujuan mencuri data dalam rekening calon korban dengan cara memalsukan dan menyalin kartu nasabah.

Kombinasi PIN didapatkan dengan mensontek atau merekam saat korban hendak melakukan transaksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Metode kuno ini seharusnya tidak perlu terulang di seluruh mesin ATM. PIN pad ditutup sedemikian rupa sehingga sulit diintip, sekalipun menggunakan kamera tersembunyi," jelas Alfons melalui keterangan kepada CNNIndonesia.com.

Sejumlah bank saat ini sebenarnya sudah mengurangi potensi skimming dengan memasang pengaman pada slot tempat nasabah memasukkan kartu. Tak cukup sampai disitu, OJK, kepolisian, manajemen lembaga keuangan, dan pelaksana di lapangan harus melakukan langkah pencegahan lain.

Alfons menyebut sebenarnya ada satu metode pengamanan yang cukup efektif untuk membuat pelaku kriminal tidak berkutik, yakni dengan memanfaatkan rekaman kamera pemantau (cctv).

"Database cctv (close circuit television) juga harus dianalisis dan dikelola dengan baik sebagai langkah antisipasi skimming," imbuhnya.

Tim khusus harus selalu menyimpan, mengelola, dan menganalisa hasil rekaman secara disiplin. Termasuk di dalamnya menganalisa aktivitas mencurigakan dan pengalahgunaan ATM untuk melakukan kejahatan lainnya.

"Akan teridentifikasi dengan sangat cepat dan tidak perlu menunggu sampai jatuh korban dana nasabah yang raib untuk mulai mencari siapa pelakunya," ucapnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER