Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III meminta maaf terkait kejadian pengisian BBM jenis Pertalite melebihi kapasitas tangki yang melibatkan pemilik Nissan Serena Nopol B 2224 SEB pada pekan lalu.
Sebagai respon terhadap keluhan yang disampaikan pelanggan, pihak SPBU hanya membebankan biaya Pertalite sebesar 55 liter kepada pemilik mobil.
Kejadian ini sempat viral di media sosial, di mana pemilik Serena merasa dirugikan dengan pelayanan SPBU 34 13501 Jl. Raya Condet Kramatjati, Jakarta Timur. Mobilnya yang berkapasitas 60 liter, namun saat diisi Pertalite volumenya mencapai 78,10 liter dengan total tagihan sebesar Rp 593.560,-.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Facebook]Keluhan ini ditanggapi Marketing Operation Region III, dan pihaknya langsung melakukan uji tera
nozzle Pertalite tersebut.
"Setelah kami melakukan uji tera sesuai dengan ketentuan standar Pertamina, didapatkan bahwa nozzle tersebut sudah sesuai standar yaitu dengan batas toleransi dibawah -60 ml per 20 liter. Kita dapati
nozzle tersebut setelah diuji tera masih berada pada batas toleransi yang sesuai yaitu -40 ml per 20 liter.", terang Dian melalui keterangan resmi, Senin (26/3).
Dian menambahkan, Saat ini
nozzle Pertalite tersebut sementara ditutup untuk dilakukan pengecekan oleh badan yang berwenang yaitu Badan Metrologi yang akan dilakukan pada hari ini Senin (26/3).
"Ini merupakan langkah pertamina memastikan pelayanan kepada konsumen," tutup Dian.
(mik)