Jakarta, CNN Indonesia -- MPM Lubricant baru merayakan usia tiga dekade di Jakarta Kamis (12/4). Produsen pelumas Federal Oil dan Federal Mobil itu optimistis bisa merajai pasar oli dalam negeri dengan skema retail dan B to B (
business to business).
Untuk bisa memenuhi kebutuhan konsumen, Perseroan tersebut telah mengoperasikan pabrik baru di Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 100 juta liter per tahun.
Wakil Presiden MPM Lubricant Adrian Baskoro menjelaskan kemampuan produksi sepanjang 2018 baru mencapai 75 juta liter. Jumlah tersebut naik sebanyak lima juta liter tahun sebelumnya.
"Tahun ini (produksi pelumas) 75 juta liter, kalau selama tahun lalu baru 70 juta liter," kata Wakil Presiden MPM Lubricant Adrian Baskoro di Jakarta, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan dari jumlah tersebut komposisinya terbagi menjadi dua, yaitu pelumas motor dan mobil. Untuk pelumas mobil volumenya baru sekitar lima persen. Sebagian besar difokuskan untuk menyuplai kendaraan roda dua.
"Pelumas untuk motor rata-rata, ada sekitar 95 persen," jelas Adrian.
Produksi pelumas MPM Lubricants masih untuk memenuhi konsumen dalam negeri. Namun mereka punya wacana untuk melebarkan sayap dengan membidik pasar potensial di negara lain. Tujuan pertama ekspor ke pasar ASEAN.
Pelumas untuk mesin mobil Euro4Indonesia akan kebanjiran mobil dengan spesifikasi mesin Euro4 dalam waktu beberapa tahun ke depan setelah regulasi ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 pada tahun lalu.
Presiden Direktur MPM Lubricants Patrick Adhiatmadja menanggapinya. Menurut Patrick, pihaknya sudah siap dengan menggelontorkan pelumas untuk mendukung mobil-mobil Euro4 di dalam negeri.
"Aturan itu menyasar kepada mobil bensin lebih tepatnya. Kami juga menyiapkan diri lantas kami mereview semua produk kami mulai 5W, 10W apakah masuk ke dalam spesifikasi tersebut (Euro4). Dan kami bangga produk kami masuk kategori dan siap mengikuti aturan Euro4 sesegera mungkin," tutup Patrick.
(mik)