Jakarta, CNN Indonesia -- Berdasarkan Daftar Merah Badan Konservasi Dunia (IUCN Red List), tiga jenis burung tercatat makin langka di Indonesia.
Tiga jenis burung itu antara lain Dara-Laut Alaska
(Onychoprion Aleuticus), Myzomela Bacan (Myzomela Batjanensis) dan
Punggok Sumba
(Ninox Sumbaensis).
Dara-Laut Alaska yang sebelumnya berisiko rendah terhadap kepunahan (Least Concern/LC) menjadi rentan (Vulnerable/VU). Adapun Myzomela Bacan yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah (Near Threatened/NT) menjadi rentan.
Terakhir, Punggok Sumba yang sebelumnya berstatus mendekati terancam punah, kini meningkat tajam menjadi genting (
Endangered/EN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan status tiga satwa ini diharapkan membuat masyarakat peka dengan alam Indonesia.
"Jika alam Indonesia yang merupakan habitat burung terus-menerus dirusak, maka bukan tidak mungkin banyak jenis burung akan punah bahkan sebelum ditemukan," kata Ferry Hasudungan, Biodiversity Conservation Specialist Burung Indonesia.
"Terlebih yang sekarang ada dan sudah ditemukan pun nantinya anak cucu kita mungkin tidak akan pernah sempat mengenalnya dan hanya bisa mengetahuinya dari literatur-literatur akademis."
Kajian yang diterbitkan jurnal Nature Climate Change pada 2014 telah memperkirakan pada 2012 hutan primer di Indonesia telah hilang sebanyak 840.000 hektare.
Jumlah ini merupakan yang tertinggi dibandingkan negara-negara lain, bahkan melampaui Brazil yang kehilangan 460.000 hektar hutannya.
Keberadaan hutan sangat terkait dengan kehidupan dan keberlangsungan berbagai jenis burung. Dan terancamnya populasi burung dapat juga memperburuk kualitas hidup satwa-satwa lain dan keanekaragaman hayati pada umumnya.
Total spesies baru bertambahMeski demikian, lembaga tersebut juga mencatat penambahan kekayaan fauna di Indonesia. Jumlah spesies burung yang ditemukan di negara dengan hutan hujan tropis ketiga terluas di dunia ini, kembali bertambah di 2018.
Data Burung Indonesia menyatakan pada 2017 terdapat 1.769 jenis burung yang teridentifikasi setelah sebelumnya tercatat 1.672 jenis. Di tahun ini jumlah burung yang teridentifikasi bertambah dua jenis lagi, salah satunya merupakan jenis endemis Indonesia.
Maka, jumlah jenis burung di Indonesia pada 2018 adalah 1.771 jenis burung. Head of Communication & Institutional Development Burung Indonesia, Ria Saryanthi mengatakan penambahan ada di Rote.
"Salah satu penambahan jenis tersebut yaitu
Myzomela Rote (Myzomela irianawidodoae), burung endemis Pulau Rote di kawasan Nusa Tenggara Timur yang dideskripsikan oleh LIPI pada tahun 2017.
Burung ini termasuk dalam famili
Meliphagidae yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999. "Ini berarti menambah satu jenis burung yang dilindungi menjadi 436 dari sebelumnya 435 jenis," ujarnya.
Ria melanjutkan dengan penambahan ini, jenis burung yang khas atau endemis dari Indonesia yang telah teridentifikasi bertambah menjadi 513 jenis. Selain
Myzomela Rote, satu jenis burung baru yang telah teridentifikasi yaitu Paok Papua (
Erythropitta macklotii).
(age/wis)