Jakarta, CNN Indonesia -- Umat muslim Indonesia akan menjalani ritual mudik Lebaran 2018. Berbagai alat transportasi menjadi pilihan masyarakat, salah satunya menggunakan mobil pribadi.
Mengendarai mobil pribadi, kita bisa memanfaatkan Tol Trans Jawa yang tersambung mulai dari Jakarta-Surabaya.
Namun bagi pemudik yang enggan menikmati jalan tol bisa menggunakan jalur alternatif menuju kampung halaman melalui Pantai Utara (Pantura) sepanjang 1.341 km dan Pantai Selatan (Pansela) sepanjang 1.405 km.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua jalur itu Jalan Lintas Selatan dan Jalan Lintas Utara. Pemudik juga bisa memanfaatkan lintas tengah sepanjang 1.197 km.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memetakan beberapa ruas jalan yang biasa dilalui oleh pemudik lantaran berpotensi macet mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi, pemudik harus mengantisipasi kemacetan yang terjadi di jalur tol Jakarta menuju Cikampek.
Selain itu, ia mengatakan kepadatan kendaraan juga bakal terasa di Tol Brebes menuju Tegal saat keluar di pintu tol Brexit. Kata dia, pada kawasan itu kepadatan bakal sampai ke daerah Pemalang.
"Lalu Pekalongan, terutama itu harus diantisipasi," kata Budi kepada
CNNIndonesia.com, Jumat (8/6).
Padatnya volume kendaraan diprediksi juga terjadi di Tonjong sampai Bumiayu karena terdapat perlintasan kereta api. Di sana, jalur untuk kendaraan menyempit karena ada pekerjaan infrastruktur yang sedang dihentikan menjelang mudik Lebaran 2018.
"Nah karena itu jadi para pengendara pasti memelankan laju kendaraannya, apalagi volume mobil sedang padat," ujar dia.
Arus mudik Lebaran di jalur Nagrek ada potensi kemacetan di sana karena ada Pasar Limbangan dan kendaraan sedang bergerak dari arah Bandung ke Nagrek, atau arah Bandung mau ke Tasikmalaya.
"Yang mau ke Tasikmalaya kemudian terhambat dari banyaknya 'konflik' atau orang nyebrang lalu pasar. Nah itu buntutnya bisa sampai Nagrek," ungkapnya.
Namun, ia menjelaskan jika kemacetan sudah sangat panjang, dari Limbangan biasanya dialihkan ke Garut meski di sana juga memiliki potensi kemacetan yang sama karena ada pasar dan mengecilnya jalan dari Garut sampai dengan Singaparna.
"Tapi sepanjang masyarakat tak saling serobot, mudah-mudahan cair. Jadi mulai dari Nagrek, Pasar Lelet, Garut sampai dengan Tasikmalaya. Cuma dari Tasikmalaya ke Buntu, Purwekerto saya kira tidak ada," jelas dia.
Peta kemacetan pada rute mudik Lebaran adalah juga akan terjadi di jalur Temanggung menuju Secang atau Secang menuju Magelang dan sebaliknya dari arah Semarang maupun Magelang menuju Yogyakarta.
"Tapi itu saya rasa tidak akan separah jalur lain macetnya," ucap dia.
Untuk pemudik yang memasuki wilayah Jawa Timur saat ini sudah terdapat Tol Jombang sampai ke Nganjuk sehingga kemacetan dari arah Kertosono dapat terurai.
"Kalau tidak ada jalan tol mungkin bisa jadi macet. Tapi sekarang saya kira bisa teratasi karena sebagian kendaraan dapat dialihkan ke jalan tol fungsional," tutupnya.
(mik)