Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena
gerhana bulan total terlama akan menghiasi langit Indonesia pada Sabtu (28/7) dini hari. Selain melakukan pengamatan, masyarakat kerap mengabadikan fenomena ini.
Untuk mendapatkan hasil foto gerhana bulan total yang tak biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Fotografer profesional Hesti Rika berbagi tips apa saja yang harus diperhatikan untuk memotret gerhana bulan menggunakan kamera profesional.
Untuk mendapatkan hasil foto bulan yang tak membosankan, pengguna kamera SLR sebaiknya pilih
foreground (latar belakang) sebagai tema. Beragam latar belakang seperti ikon kota, gedung perkantoran, hingga alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah berburu
foreground, sebaiknya siapkan waktu lebih untuk siap-siap agar setiap momen bisa diabadikan," jelasnya.
Hal kedua yang harus diperhatinya yakni pengaturan white balance. Bagi Anda yang menyukai tone bulan berwarna putih bisa memilih pengaturan white balance di bawah 5.200 kelvin atau di atas angka tersebut untuk warna kuning.
Pengguna kamera profesional juga bisa menggunakan fitur multi exposure. Fitur ini akan menggambarkan proses bulan dari sabtu hingga bulat sempurna.
"
Multi exposure membuat gambar bulan bukan sekedar bulat satu aja, tapi menggambarkan prosesnya dari sabit sampai bulat sempurna," jelasnya.
Hesti juga menekankan pengguna kamera profesional sebaiknya menggunakan lensa tele 70-200 dan lensa 300 untuk mengabadikan momen gerhana bulan total, penampakan Mars, dan hujan meteor.
Penggunaan tripod atau monopod juga dibutuhkan untuk memudahkan dan membuat hasil gambar stabil.
[Gambas:Video CNN] (evn)