Jakarta, CNN Indonesia -- Pelanggan kedai kopi
Starbucks sepertinya tinggal menunggu waktu buat bisa melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang digital (crythocurrency) jenis
Bitcoin. Hal ini mengikuti langkah yang sudah diterapkan Microsoft beberapa waktu lalu.
Dilansir dari CNN.com, ritel asal Amerika Serikat (AS) itu ternyata telah bekerja sama dengan Microsoft dan Intercontinental Exchange, pemilik Bursa Efek New York pada Rabu (1/7) lalu, untuk mengizinkan pelanggannya menggunakan Bitcoin.
Kendati begitu, Starbucks tidak akan menerima dan menyimpan Bitcoin secara langsung dari pelanggan. Namun, bekerja sama dengan Bakkt, sebuah platform yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan menerima Bitcoin secara langsung sebagai jembatannya.
Nantinya, Bakkt akan mengonversi Bitcoin yang ditransfer pelanggan ke pihak toko menjadi mata uang dolar AS yang bisa masuk kantong keuangan Starbucks. Rencananya, Bakkt akan diluncurkan pada November mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut manajemen Starbucks, penggunaan Bitcoin dalam transaksi pembayarannya, dapat menambah pilihan pembayaran sekaligus hasil inovasi bagi pelanggan. Apalagi, perkembangan Bitcoin tengah meningkat.
Starbucks sejak 2011 dikenal sebagai salah satu perusahaan yang getol memberikan inovasi pembayaran. Starbucks juga adalah toko pertama yang menerima pembayaran melalui telepon seluler.
Meski untuk penggunaan Bitcoin dalam transaksi pembayaran sudah dilakukan Microsoft, Expedia, dan Overstock sejak beberapa waktu lalu.
Sementara Bakkt, sebenarnya merupakan platform yang sudah ada sejak lama. Namun, penetrasinya tidak terlalu besar karena sebelumnya hanya melayani pembayaran uang alternatif Buzzy.
(ayp)