Jakarta, CNN Indonesia -- Negara-negara di Eropa semakin membatasi peredaran kendaraan yang tidak ramah lingkungan. Kabar terbaru, dua wilayah di London, Inggris, yaitu Hackney dan Islington, memberlakukan aturan Ultra Low Emissions Vehicle (ULEV) yang menyingkirkan kendaraan berpolusi tinggi dari jalanan.
Aturan itu, yang berlaku pada Senin hingga Jumat pada pukul 07.00 - 10.00 dan 16.00 - 19.00, diterapkan buat mobil-mobil bermesin bensin dan diesel.
Dihitung total, ULEV diterapkan pada sembilan jalan di dua wilayah tersebut. Aturan ini bakal membuat setiap jalan hanya boleh digunakan pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna mobil beremisi kurang dari 75 g/km karbon monoksida (CO2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa pun yang melanggar peraturan ini akan dikenakan denda sebesar 130 poundsterling atau sekitar Rp2,49 juta.
Aturan ini memberi peluang mobil-mobil listrik, hidrogen, dan hibrida lebih banyak beredar di jalanan. Layaknya penerapan zona denda kemacetan (Congestion Charge Zone/CCZ) di pusat London, setiap kendaraan yang melewati kawasan ULEV akan dimonitor menggunakan kamera otonom pengawas pelat nomor.
"Jalan di sekitar Shoreditch merupakan salah satu kawasan dengan kualitas udara terburuk di London. Jalan beremisi ultra rendah ini akan menurunkan tingkat polusi udara dan suara, sehingga membuat berjalan kaki dan bersepeda jadi lebih aman dan mudah, sekaligus meningkatkan karakter area bagi seluruh penduduk dan bisnis yang ada," terang anggota Kabinet Lingkungan Hackney Feryal Demirci, disiarkan Autoexpress, Senin (3/8).
Selain denda zona ULEV, tambahan denda toksisitas (T-Charge) yang pada tahun lalu diberlakukan Wali Kota London Sadiq Khan bisa menghasilkan denda harian hingga 151,5 poundsterling atau mencapai Rp2,9 juta bagi tiap kendaraan polutif yang tidak memenuhi syarat.(gfs/fea)