Balap Liar Motor, dari Jupiter hingga RX King

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Sep 2018 09:58 WIB
Dunia balap liar sepeda motor cukup digandrungi anak muda Indonesia. Mereka memanfaatkan jalan raya yang memiliki trek lurus cukup panjang sebagai sirkuit.
Ilustrasi. (Istockphoto/DNY59)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sirkuit resmi bukan satu-satunya lokasi di mana seseorang dapat mengadu kecepatan sepeda motor. Jalan raya kerap dijadikan tempat untuk memacu kendaraan yang akrab dikenal balap liar.

Dunia balap liar sepeda motor cukup digandrungi anak muda Indonesia. Umumnya mereka memanfaatkan jalan raya yang memiliki trek lurus cukup panjang sebagai sirkuit dadakan. Malam hari pun dijadikan waktu yang tepat untuk menguji kemampuan 'kuda besi'.


Mereka cukup kompak, tak segan-segan memaksa menghentikan pengguna jalan lain ketika rekannya tengah memacu kendaraan di lintasan. Setelah pertandingan selesai, jalan kembali mereka buka untuk mempersilakan pengendara melintas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balap liar di jalan raya punya sisi mengasyikan tersendiri bagi pebalap liar yang masih di bawah umur. Namun seiring berjalannya waktu, balap liar sepeda motor kian terkikis dan sulit ditemui di daerah Jakarta dan sekitarnya.

Salah satu mekanik motor balap liar, Jaya mengutarakan bahwa peserta balap liar sepeda motor didominasi anak muda. Saat itu adalah masa transisi dari masa anak menuju dewasa.

Menurut Jaya, mereka anak muda suka membuat tunggangannya tampil beda, terutama dalam hal kecepatan. Pada masa masih digemarinya balap liar motor, Jaya kerap menerima pekerjaan memodifikasi mesin motor. Entah sudah berapa banyak motor yang sudah ia sulap agar juara di jalanan.

"Balap liar sudah lama, sampai sekarang. Jadi itu mereka yang hobi adu kecepatan di jalan dan memutuskan upgrade mesinnya yang lebih dari standar," kata Njay saat berbincang dengan CNNIndonesia.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pria karib disapa Njay itu pertama kali terjun ke balap liar pada 2005. Saat itu ia memutuskan berhenti mengenyam bangku sekolah dan menjadi mekanik di bengkel motor racing Surya Motor Sport (SMS) yang dikepalai Herman Lo atau disapa koh Ahon.

"Oprek-oprek mesin ya karena permintaan konsumen saat itu, bukan dari koh Ahon yang minta buat balap liar karena juga risiko besar," jelas Njay.

Berbagai jenis roda dua pernah ia kerjakan dari saat masih menjadi mekanik di SMS, hingga kini ia membuka bengkel sendiri, yaitu Khansa Jaya Motor. Menurut dia kebutuhan sepeda motor untuk menjadi juara di lintasan tidak jauh berbeda.

Jika pun ada perbedaan, ia mengatakan hanya karena pecinta balap liar menggemari sepeda motor jenis skutik.

Motor Dua Langkah Pilihan Pebalap

Jauh sebelum era sepeda motor empat langkah (4-tak), motor konfigurasi dua langkah (2-tak) sangat populer di kalangan pebalap. Sepeda motor dua tak lah yang lebih dulu mewarnai kegiatan balap liar motor.


Bahkan, ia menilai jika Yamaha RX-King dan kawan-kawan sudah mulai mengambil alih jalan, kegiatan balap motor mesin empat tak macam Honda Kharisma hingga Yamaha Jupiter praktis kehilangan penonton.

"Karena dulu itu ya motor empat tak jarang ditonton ya, kurang kenceng larinya. Jadi yang pada ditonton biasanya cuma King, Ninja ya sejenis itu saja. Motor saya sendiri saat itu King," ucap pria yang akrab disapa Ucan itu.

Sejak dulu sampai sekarang balap liar masih mengadopsi satu kategori balap, yaitu drag race yang hanya mengadu kecepatan di trek lurus. Aktivitas balap liar juga punya aturan sendiri demi menghindari peserta berbuat curang. (asa)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER