Kucing-kucingan di Arena 'Legendaris' Balap Liar Jakarta

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Sabtu, 08 Sep 2018 11:57 WIB
Banyak lokasi yang dapat  dijumpai sebagai tempat favorit balap liar motor yang tersebar di sejumlah lokasi di Jakarta, Depok, dan Bogor.
Ilustrasi. (Istockphoto/Oneinchpunch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Balap liar motor biasa menjadikan jalan raya sebagai sirkuit dadakan. Seiring berjalannya waktu, lokasi-lokasi yang kerap dijadikan ajang unjuk gigi para pebalap dan juga bengkel kenamaan itu kini sudah tak aktif lagi.

Saat masih populer beberapa tahun lalu, tempat favorit balap liar motor tersebar di sejumlah lokasi di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Mekanik bengkel motor racing Khansa Jaya Motor, Jaya, mengatakan di dekat tempat ia tinggal di kawasan Depok dulunya tempat balap liar. Lokasinya tepat di jalan Juanda, jalan Raya Bogor, hingga ruas jalan di Pemda Cibinong.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk trek 'legendaris', ia mengatakan anak muda Jakarta dengan motor andalannya sering ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Taman Mini, Jakarta Timur, hingga Taman Aries, Jakarta Barat.

"Cuma itu kan dulu, kalau sekarang ada ramai sedikit juga langsung dibubarin sama polisi," kata pria yang akrab disapa Njay itu saat ditemui CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Pakai Sirkuit Resmi

Ia mengatakan dengan ketatnya pengawasan dari petugas kepolisian saat ini banyak pecinta balap liar justru memilih sirkuit resmi, yaitu Sirkuit Sentul, Bogor untuk menyalurkan hobi balapnya.

Namun jika memaksa terjun ke balap liar, sesama pebalap yang mengatasnamakan bengkel harus membuat janji dengan lawan dan balapan pun dilakukan sembunyi-sembunyi.

"Kalau dulu ya asal ketemu di trek, kami bisa ajak balapan. Tapi kalau sekarang mana bisa. Semua harus kucing-kucingan, makanya kalau mau main malam itu yang bener pingin ngadu saja. Dan kalau mau aman ya di Sentul," ucap Njay.


Rusli, mantan joki -sebutan pengendara motor balap motor liar-, menilai bahwa kawasan Kemayoran merupakan lintasan kelas atas lantaran tidak sembarang sepeda motor bisa balapan di sana. Ia pun mengaku belum pernah mengadu kuda besinya di sana karena belum percaya diri.

"Kalau Kemayoran belum pernah, karena di sana itu kelas berat. Jadi intinya motor yang sudah di atas rata-rata kencangnya," kenang Rusli yang saat itu mengendalikan Yamaha RX King.

Selama menjadi joki sekaligus mekanik untuk balap liar pada 2005 silam, ia mengatakan kerap bertanding di Jalan Raya Bogor, Taman Mini, dan daerah Matraman, Jakarta Timur.

"Kalau saya masih rata-rata ya motornya," tutup pemilik bengkel sepeda motor di daerah Pekapuran, Depok itu. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER