Jakarta, CNN Indonesia -- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur berhasil menyelamatkan seekor
Badak Sumatera di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Badak berjenis kelamin betina tersebut sebelumnya terperangkap di dalam lubang jebakan (
pit trap) dekat aliran anak Sungai Tunuq.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (
BKSDA) Kalimantan Timur Sunandar menjelaskan tim penyelamatan mengevakuasi badak tersebut dari
pit trap ke kandang angkut dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Badak yang kemudian diberi nama Pahu ini telah tiba di Suaka Rhino Sumatra (SRS) Hutan Lindung Kelian Lestari pada Rabu lalu. Hasil pemantauan juga menunjukkan kondisi kesehatan badak Pahu tersebut stabil dan baik, seperti dilansir
Antara, Kamis, (29/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemindahan badak tersebut dilakukan berdasarkan rekomendasi dari tim dokter dan sesuai dengan Peraturan Dirjen KSDAE Nomor P.01/KSDAE/SET/KSA.2/2/2018 tentang Prosedur Operasi Standar Translokasi Badak Jawa, Badak Sumatera dan Badak di Kalimantan.
Badak Sumatera termasuk ke dalam jenis satwa langka kategori 'critically endangered' atau terancam punah dengan populasi di alam diperkirakan kurang dari 100 ekor menurut IUCN dan Data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA) tahun 2016. Populasi terbesar Badak jenis ini terdapat di Sumatera, sementara populasi yang lebih kecil terdapat di Kalimantan.
"Badak Sumatera yang hidup di Kutai Barat, habitatnya terdesak oleh konsesi tambang, dan terisolasi, sehingga kemungkinan reproduksinya hampir tidak ada, dan terancam punah," jelas Sunandar.
Direktur Jendral KSDAE, Wiratno menjelaskan bahwa upaya penyelamatan Badak Sumatera dari kepunahan dimulai dengan cara translokasi. Operasi ini merupakan langkah awal dari program secara keseluruhan untuk menyelamatkan spesies Badak Sumatera dari kepunahan dan peningkatan populasi di habitat alaminya.
"Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh, tidak hanya untuk upaya pengembangbiakan semi alami yang sekarang sedang berlangsung, tetapi juga untuk menjaga habitat alami Badak Sumatera, dengan harapan akhirnya melepaskan kembali satwa ke alam," imbuhnya.
Upaya penyelamatan Badak Sumatera di Kalimantan Timur ini didukung oleh para ahli dan unsur Pemerintah seperti Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat.
Tim penyelamatan juga terdiri atas mitra dan organisasi konservasi badak seperti Sekretariat Bersama Badak Indonesia, Yayasan WWF Indonesia, Aksi Konservasi Hutan Tropis (TFCA), Yayasan Badak Indonesia (YABI), Aliansi Lestari Rimba Terpadu (ALeRT), Institut Pertanian Bogor (IPB), PT. Hutan Lindung Kelian Lestari (HLKL), Borneo Rhino Alliance (BORA) serta komunitas masyarakat adat.
(rea)