'Malaikat Pelindung' Mobil Otonom Tingkatkan Keselamatan

CNN Indonesia
Rabu, 09 Jan 2019 05:22 WIB
Proyek percontohan tersimpan pada Lexus LS 500h dengan nama TRI-P4 yang dipamerkan di Consumer Electronics Show 2019 di Las Vegas berlangsung 8-11 Januari.
Ilustrasi. (Foto: Waymo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota tak cuma fokus mengembangkan mobil hidrogen, hybrid dan listrik. Yang ada di kepala desainer Toyota adalah menciptakan mobil yang bergerak otomatis dengan tingkat keselamatan tinggi.

Toyota terus mengembangkan teknologi self-driving agar secara aktif bisa melindungi penghuni kabin selama berkendara. Terbaru, Toyota meneliti sistem keselamatan aktif itu dijuluki 'Guardian'.

Guardian bisa dianggap sebagai 'malaikat pelindung' pada mobil-mobil otonom Toyota di masa depan. Seperti kebanyakan sistem keselamatan lain, Guardian dikembangkan terutama untuk mendeteksi dan menghindari potensi kecelakaan.
Toyota menolak jika Guardian disebut bakal bekerja sepenuhnya seperti teknologi mobil otonom yang dapat mengemudi sendiri.

Diberitakan AutoExpress, Guardian sebuah sistem canggih yang memiliki kemampuan menjadi 'asisten' serta mengambil alih kemudi ketika hendak terjadi tumbukan yang tidak disadari pengendara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem ini telah dikembangkan Toyota Research Institute selama tiga tahun terakhir. Proyek percontohan tersimpan pada Lexus LS 500h dengan nama TRI-P4 yang dipamerkan di Consumer Electronics Show 2019 di Las Vegas berlangsung 8-11 Januari.
"Pengemudi bisa 100 persen mengendalikan mobilnya. Tapi saat kendali mobil dirasa berubah dinamis, sistem otomatis bekerja sama dengan manusia untuk mendorong ke jalur yang aman," kata CEO Toyota Safety Institute Gill Pratt.

Diberitakan Asia Nikkei, Toyota juga mengumumkan rencana ke depan untuk mengaplikasikan Guardian. Mereka ingin menjual teknologi itu kepada perusahaan otomotif lainnya agar dijadikan standar secara global.

Dalam uji internal, sistem TRI-P4 pada Lexus LS 500h mampu memindai objek di segala arah sejauh 200 meter. Sistem ini melakukan observasi melakukan dengan dua kamera, dua sensor gambar yang disebar di depan dan belakang mobil. (ryh/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER