Investor Waswas Bisnis Amazon Terimbas Perceraian Jeff Bezos

Jakarta, CNN Indonesia -- Perceraian antara Jeff Bezos dan MacKenzie memicu kekhawatiran sejumlah investor terhadap masa depan Amazon. Bezos yang akan menyandang status duda dikhawatirkan bisa memengaruhi kemampuannya mengendalikan dan membuat keputusan penting bagi perusahaan.

Bukan tanpa alasan, tak lama setelah Bezos mengumumkan kabar perceraiannya lewat Twitter pada Kamis (10/1), saham Amazon turun 0,5 persen.

Tak hanya itu, kesepakatan untuk membagi harta kekayaan termasuk kepemilikan saham Amazon menambah khawatir para investor.

Lihat juga: Menikah 25 Tahun, Pasangan Terkaya Sejagat Bercerai

Dilaporkan Reuters, MacKenzie bakal kebagian saham Amazon sekitar 16 persen atau sekitar US$811,4 miliar usai perceraiannya dengan Bezos.

Penetapan saham untuk MacKenzie dilakukan berdasarkan kontribusinya terhadap kesuksesan Bezos di ranah bisnis. Seperti diketahui, MacKenzie merupakan sosok yang membantu Bezos membuat sejumlah keputusan penting dalam membesarkan nama Amazon.

Nominal ini belum termasuk sejumlah properti mewah yang dimiliki dari pernikahan keduanya selama 25 tahun.

Proporsi besaran saham belum menjadi keputusan final lantaran masih menunggu putusan persyaratan Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Semakin besar porsi saham yang akan dimiliki MacKenzie, otomatis membuatnya memiliki peran penting bagi perusahaan.

Lihat juga: Amazon Investasi Kembangkan Truk Angkut Otonom

Kekhawatiran investor langsung mendapat pencerahan dari analis yang optimis perceraian Bezos taka akan memengaruhi prospek bisnis Amazon.

Robert Bacarella, manager perusahaan pendanaan Monetta mengatakan ia tidak akan menarik atau mengurangi investasinya di Amazon. Ia mengaku optimis perusahaan akan tetap tumbuh dan tak merasa khawatir dengan kabar kepemilikan saham MacKenzie di perusahaan yang didirikan suaminya.

"Mungkin saya berpikir untuk menarik saham dari perusahaan jika ada hal-hal yang memicu tanda tanya. Tapi sejauh ini keputusan cerai keduanya hanya berpengaruh kecil dan Amazon bisa kembali tumbuh," ucap Bcarella. (evn)