Jakarta, CNN Indonesia -- SGMW Motor Indonesia (
Wuling Indonesia) mengonfirmasi bakal mendapat suntikan investasi baru dari prinsipal di China pada tahun ini. Kepastian itu kembali menunjukan bahwa pemain baru ini serius berbisnis di dalam negeri.
Dua tahun lalu Wuling Indonesia sudah menanamkan investasi sebesar US$700 juta (Rp9,6 triliun) yang sebagian digunakan buat mendirikan fasilitas produksi di Cikarang, Jawa Barat. Hingga saat ini, pabrik yang resmi beroperasi pada Juli 2017 itu sudah memproduksi Confero S, Cortez, Formo, dan Almaz.
Sebagian investasi juga digunakan buat membangun jaringan dealer yang jumlahnya sekarang 91 per Januari 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada akhir Desember tahun lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Haris Munandari membenarkan Wuling bakal mendapat kucuran dana segar tambahan sebesar Rp9 triliun pada tahun ini. Dia mengatakan salah satu pemanfaatan modal baru tersebut untuk mendirikan fasilitas pusat riset teknologi (R&D) di Indonesia.
Vice President of Vehicle, Sales, Service and Marketing (VSSM) Wuling Motors, Cindy Cai, di Bogor, Rabu (23/1), membenarkan akan ada investasi baru di Indonesia pada tahun ini. Meski begitu dia tidak mengonfirmasi angka dan kepastian pendirian R&D.
"Tentu saja. jadi memang perkembangan Wuling di indonesia masih sangat panjang , jadi sebenarnya 'Rp9 T' itu sesuatu yang kita investasikan untuk banyak aspek," kata Cindy via penerjemah.
Aspek yang dimaksud ada empat, yakni pengembangan diler, pemasok, produk, dan ekspor. Lebih jauh soal diler dijelaskan ditargetkan jumlahnya bakal diperbanyak sampai 120 unit pada tahun ini dan soal ekspor bakal dilakukan tahun ini.
"Aspek-aspek inilah yang membuat
headquarter terus memberi suntikan dana agar lebih banyak memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia," ujar Cindy.
Mobil Listrik WulingAda kemungkinan investasi baru itu juga meliputi kesiapan Wuling menghadapi program kendaraan listrik yang diprediksi banyak orang bakal diresmikan pada tahun ini.
Cindy menjelaskan pihaknya sudah memilik kesiapan dan sumber daya untuk program kendaraan listrik, meski begitu tindakan mereka menunggu regulasi dari pemerintah.
"Bila pemerintah sudah mengeluarkan regulasinya, kami siap bergabung," ucap Cindy.
Interior mobil listrik Wuling E 100 pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang (2/8). (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika) |
Sejauh ini diketahui Wuling memiliki mobil listrik mungil E100 yang pernah mejeng di Indonesia pada Agustus 2018 dan E200. Wuling belum punya kendaraan
hybrid."Membuat mobil baru butuh waktu, kami bilang siap berarti kami punya kesiapan dari sisi teknologi, apabila pemerintah mengeluarkan regulasinya tetap butuh waktu untuk menjadikannya OEM. Ini berlaku bukan hanya buat Wuling tetapi juga semuanya di negara ini. Saya pikir pemerintah akan memikirkan hal itu," ucap Cindy.
(fea/fea)