Jakarta, CNN Indonesia --
Grab Indonesia menyebut memiliki 250 teknisi yang fokus untuk melakukan optimasi peta di aplikasinya. Optimalisasi pemetaan ini dilakukan dengan
machine learning agar titik temu di daerah-daerah operasional Grab makin presisi.
"Jadi bagian terpenting transportasi itu adalah pemetaan yang benar. Grab itu ada tim pemetaan sebanyak 250 orang, yang fokus
engineering mapping dengan
machine learning," kata Executive Director Grab Indonesia Ongki Kurniawan usai acara MoU antara Grab dan Sinar Mas Land di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang, Senin (4/3).
Lebih lanjut, menurutnya optimalisasi ini berhasil mengurangi jarak pertemuan yang tak presisi hingga 50 meter di Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada
rendezvous distance, di Jakarta itu rata-rata 30 meter. Dibandingkan tahun lalu yang 80 meter sebelum optimalisasi. Jadi signifikan, tidak perlu lagi jauh-jauh lagi untuk naik Grab lewat pengembangan pemetaan," lanjutnya.
Optimalisasi pemetaan ini dilakukan dengan menambahkan titik-titik pertemuan yang bisa dipilih pengguna. Jika dulu pengguna hanya bisa memasukkan nama tempat sebagai titik temu.
Saat ini, pengguna bisa memilih lebih detil letak titik temu yang diinginkan. Misal, untuk pengguna yang memesan dari stasiun Bogor, bisa memilih titik temu di area keluar parkir mobil atau di dekat lapas Paledang.
Ongki mengakui pihaknya bisa mencegah kesemrawutan lalu-lintas dengan adanya optimalisasi titik penjemputan dan pengantaran. Oleh karena itu, Ongki mengatakan pemetaan dengan menggunakan
machine learning bisa memudahkan konsumen serta mencegah kemacetan.
"Ketika kita bisa tentukan drop off point lebih tepat, itu traffic bisa lebih di atur. Kalau semrawut dan titiknya berantakan nanti akan berimbas ke lalu lintas. Pemetaan juga membuat lebih dekat dari sisi konsumen untuk bisa naik ke Grab tersebut," imbuhnya.
Ongki mengatakan Grab sudah melakukan optimalisasi di 100 ribu titik penjemputan dan pengantaran di seluruh Asia Tenggara. Grab sendiri saat ini sudah mengantongi status sebagai perusahaan decacorn (startup dengan valuasi US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara.
"Di Indonesia masih banyak yang kita mau optimized dan keberadaan kita di sini," tuturnya.
Dengan kerja sama dengan Sinar Mas Land, Grab akan menjalankan metode pemetaan daerah BSD City. Pemetaan ini akan memudahkan penumpang untuk menentukan titik penjemputan dan pengantaran yang lebih akurat. Pemetaan di BSD City akan dijadikan percontohan bagi Grab untuk melakukan pemetaan di regional lain.
(jnp/eks)