Garuda si 'Penguasa Langit Jawa' Menetas di Gunung Pangrango

CNN Indonesia
Senin, 22 Apr 2019 12:27 WIB
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menyambut kelahiran satwa endemik elang Jawa atau kerap diidentikkan dengan lambang NKRI yakni burung garuda.
Elang Jawa menetas di Gunung Gede Pangrango. (Foto: Dok. Mukti (Kader Konservasi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango)
Jakarta, CNN Indonesia -- Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) menyambut kelahiran satwa endemik elang Jawa. Keberadaan satwa yang kerap diidentikkan dengan lambang NKRI yakni burung garuda ini pertama kali terpantau pada 13 April 2019.

Tim monitoring kemudian kemudian melakukan pemantauan untuk kedua kalinya pada 18 April lalu. Umur anak elang Jawa diperkirakan masih sekitar satu hingga dua minggu.

"Alhamdulillah, gembira kuadrat ini mah. Sarang baru termasuk anaknya berhasil terpantau," ungkap salah satu anggota tim monitoring TNGGP, Mukti mengutip situs resmi TNGGP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Mukti mengaku ia dan tim harus menahan diri untuk tidak terlalu sering mengamati keberadaan sarang elang Jawa dari jarak dekat. Hal itu dikhawatirkan bisa mengganggu aktivitas elang Jawa.

Wahju Rudianto, Kepala Balai Besar TNGGP mengatakan jika keberadaan elang Jawa dan sejumlah satwa dilindungi lainnya merupakan salah satu nilai penting bagi kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.



Elang Jawa merupakan salah satu raptor berstatus terancam punah dalam daftar IUCN Red List. 'Penguasa Langit Jawa' ini juga ditetapkan sebagai datwa dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK nomor 106 tahun 2018 dan masuk sebagai salah satu daftar satwa prioritas TNGGP.

TNGGP berupaya meningkatkan jumlah populasi elang Jawa dari tahun 2015 hingga 2019 dengan menjadikannya sebagai hutan konservasi.

[Gambas:Video CNN] (evn)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER