Jakarta, CNN Indonesia -- Ada pemahaman yang kurang tepat tentang istilah
jamur yang biasa digunakan buat menandai bercak noda di kaca atau bodi
mobil. Menurut kamus Bahasa Indonesia, jamur adalah makhluk hidup jenis tumbuhan, sedangkan noda di mobil merupakan kotoran yang mengering.
Menurut istilah luar negeri, bercak itu disebut mineral deposit atau sisa bahan mineral yang terbawa cairan kemudian mengering. Salah satu asalnya bisa dari air hujan yang tidak dibersihkan.
"Benar, cuma memang orang Indonesia lebih familiar dengan kata jamur. Jadi dari air yang mengering, air kan mengandung mineral. Kemudian dibiarkan mengering. Kalau pada saat belum kering lalu dibersihkan, bisa hilang. Tapi kalau tertinggal, mengering, kena panas, nanti menimbulkan
flek atau bercak," kata Presiden Direktur Makko Group Christopher Sebastian di sela pembukaan dealer baru Top Coat di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Selasa (25/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makko Group merupakan distributor perlengkapan perawatan produk otomotif di Indonesia.
Pemakaian istilah jamur di kaca atau bodi mobil bisa jadi benar bila sudah terbukti mengandung sejenis organisme mikro yang mungkin terbawa air hujan. Selama itu belum bisa dibuktikan, pemakaian istilah 'jamur di kaca' dinilai kurang tepat.
Pertimbangan lainnya, informasi di produk pembersih bercak di kaca atau mobil dari luar negeri tidak pernah tertulis '
fungus (jamur)
removal' melainkan '
mineral deposit removal' atau '
waterspot removal'.
Dalam percakapan sehari-hari dengan konsumen, Christopher memilih menggunakan istilah jamur buat memudahkan pembicaraan. Menurut dia, jamur sudah umum dipahami masyarakat luas, namun kerap kali pengertian sebenarnya juga diinformasikan.
(fea/mik)