Jakarta, CNN Indonesia --
Kecoak dikabarkan bakal makin susah dibasmi karena binatang paling tua di dunia ini makin tahan dengan
insektisida. Hal ini berdasarkan penelitian di Universitas Purdue, Amerika Serikat.
Peneliti menemukan ketika kecoak Jerman dikenai insektisida, mereka mengembangkan kekebalan dari insektisida itu.Celakanya, mereka juga makin tahan dengan insektisida lainnya.
Serangga yang punya kekebalan super. Binatang kecil kecoklatan bisa meningkatkan kekebalan tubuh mereka melebihi batas kemampuan sebelumnya. Sehingga bukan tak mungkin jika binatang ini nantinya bakal kebal terhadap insektisida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tantangan kecoak yang satu ini sebelumnya tidak disadari," jelas Michael Scharf dari Universitas Purdue yang memimpin penelitian tersebut. "kecoak membentuk kekebalan terhadap beberapa kelas insektisida, sehingga mengendalikan hama ini tidak mungkin dilakukan hanya dengan satu bahan kimia saja."
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Laporan Sains dan akan menjadi panduan di Era Kecoak Global.
Temuan yang lebih mengerikan, kekebalan kecoak terhadap insektisida ini bisa naik empat hingga enam kali lipat pada generasi berikutnya.
Padahal seekor kecoak betina bisa menghasilkan 200-300 kecoak anakan dalam masa hidupnya yang pendek. Bisa dibayangkan jika barisan tentara kecoak ini bakal makin sulit dibasmi.
Tingginya kekebalan tubuh hewan ini membuktikan mengapa kecoak adalah hewan purba yang masih ada di dunia ini. Hewan ini sudah ada di Bumi miliaran tahun sebelum adanya manusia.
Namun, menurut Scharf, isu kecoak ini akan makin meresahkan di daerah berpendapatan rendah, Sebab mereka tidak menggunakan sistem pengontrol hama yang efektif. Populasi hama ini menurutnya masih bisa dikendalikan dengan merotasi sejumlah insektisida yang digunakan. Tapi hal ini tak berarti mengurangi jumlah mereka.
(eks/eks)