Jakarta, CNN Indonesia -- Fitur
cruise control atau fungsi akselerasi otomatis sudah terdapat di
mobil-mobil modern yang dijual di Indonesia. Namun belakangan, fitur yang lebih canggih, adaptive cruise control juga sudah mulai ditawarkan.
Cruise control merupakan fitur yang gunanya membuat mobil berakselerasi konstan tanpa perlu injakan pada pedal gas. Saat difungsikan kecepatan mobil bisa ditentukan pakai tombol atau tuas yang umumnya berada di batang kemudi.
Cruise control bisa bikin pengemudi mengistirahatkan kaki sejenak dan relatif sanggup meningkatkan efisiensi bahan bakar. Namun perlu dipahami fitur ini bisa membuai santai yang berpotensi mengurangi konsentrasi mengemudi sebab itu disarankan pengemudi tetap sigap memegang setir serta kaki tidak terlalu jauh dari pedal rem dan gas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak semua situasi membutuhkan atau perlu menggunakan cruise control. Pada umumnya fitur basik teknologi mobil otonom ini bisa diaktifkan saat kecepatan di atas 30 - 40 km per jam dan lebih aman dipakai saat berada di jalur lurus panjang seperti jalan tol.
Catatannya, kecepatan mobil saat cruise control aktif bisa naik turun sendiri, misalnya ketika tanjakan atau turunan namun sistem akan otomatis mengembalikannya ke posisi normal. Setidaknya ada tiga cara buat mematikan fitur ini, yakni menginjak rem, menekan tombol 'off' yang ada di batang kemudi, atau kecepatan mencapai di bawah batas.
Adaptive Cruise ControlKata 'adaptive' berarti cruise control bisa beradaptasi dengan kecepatan mobil di depannya. Saat adaptive cruise control dipakai berarti kecepatan konstan yang sudah ditentukan bisa turun otomatis ketika mobil depan melambat, kemudian bertambah otomatis saat mobil depan menambah kecepatan.
Saat adaptasi itu dilakukan, mobil juga otomatis menjaga jarak dengan mobil di depannya. Jarak ini, yang terbagi dekat, sedang, dan jauh bisa ditentukan oleh pengemudi.
Agar adaptive cruise control bisa bekerja membutuhkan teknologi berupa radar yang memonitor objek di depan. Biasanya radar berada di bagian depan mobil, seperti gril atau bemper.
Di Indonesia, salah satu mobil yang memiliki adaptive cruise control adalah generasi baru Mazda3. Pada mobil yang rencananya bakal dijual bulan depan ini, adaptive cruise control dinamakan Mazda Radar Cruise Control (MRCC).
Radar Mazda3 berada di area emblem yang ada di tengah gril. MRCC pada Mazda3 bisa digunakan pada kecepatan di atas 30 kpj. Di bawah itu tidak bisa karena area 4 - 30 kpj merupakan cakupan Smart City Brake Support alias pengereman otomatis bila mobil tiba-tiba mau menabrak depan yang juga memanfaatkan radar.
Kenny Wala, Product Planner Eurokars Motor Indonesia, menjelaskan, radar berfungsi membaca jarak aman dengan mobil depan. Bila mobil depan melambat maka radar bakal mendeteksi kemudian memberikan informasi ke komputer mobil agar melakukan pengereman sampai kecepatannya sama.
"Ada empat pilihan jarak, 25 m, 30 m, 40 m, 50 m. Itu biasanya digunakan di jalan tol, karena ini belum ada yang fitur stop and go," kata Kenny, di Bogor, Senin (8/7).
Menurut Kelly, Mazda punya teknologi adaptive cruise control yang dilengkapi teknologi tambahan yaitu
stop and go. Teknologi ini bikin adaptive cruise control bisa tetap berfungsi walau mobil sudah berhenti. Cara kerja yang mendekati sistem mobil otonom ini bisa membantu pengemudi ketika macet.
(fea/mik)