Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Kemenkominfo) membeberkan penyebab
blokir akses internet di Kabupaten Wamena, Papua.
Plt Kepala Biro umas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu mengatakan beredarnya video berbau SARA seorang guru di Wamena yang mengeluarkan kata-kata kasar dan diplesetkan menjadi awal mula pemblokiran akses internet.
"Ada sebuah video yang menyatakan ada seorang guru yang mengeluarkan kata-kata kasar yang kemudian itu dipelesetkan. Sehingga seakan-akan melakukan SARA dan menyinggung perasaan saudara kita di Wamena Papua," ungkap pria yang kerap disapa Nando, di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nando mengatakan video tersebut tersebar luas hingga memicu aksi unjuk rasa di Wamena.
"Sehingga kemudian terjadilah aksi kerusuhan hari ini yang cukup besar disana," ujarnya.
Ia mengatakan video yang tersebar las itu terdeteksi oleh mesin pengais konten. Pada pukul 10.00 WIB Kemenkominfo berkoordinasi dengan Kapolda Papua untuk langsung melakukan pembatasan akses internet.
"Seperti biasa memang untuk penyebaran hoaks kami selalu berkoordinasi dengan Polri. Kita tahu bahwa untuk penegakan hukum UU ITE Kominfo tidak pernah bergerak sendiri," katanya.
Nando mengatakan penyebaran hoaks, akun media sosial dan orang yang terlibat akan diteruskan ami ke Polri.
"Tepatnya di direktorat IT dan
cybercrime di Bareskrim Mabes Polri," katanya.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)