Jenis Kendaraan yang Biasa Digunakan Pedemo
CNN Indonesia
Selasa, 24 Sep 2019 13:47 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Demo mahasiswa berlanjut hari ini Selasa (24/9) di depan kompleks parlemen DPR/MPR, Senayan, Jakarta untuk menyampaikan aspirasinya. Unjuk rasa ini sebagai bentuk penolakan pengesahan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP), UU KPK, RUU Pertanahan, dan RUU Ketenagakerjaan.
Selain di Jakarta, aksi penolakan juga terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air.
Ada hal menarik dalam aksi mereka. Demo atau cara menyampaikan pendapat dengan massa dalam jumlah banyak yang mencapai ratusan, atau ratusan ribu orang biasanya butuh kendaraan untuk mencapai lokasi demo. Dalam beberapa kasus mereka rela berjalan kaki untuk menyampaikan keinginannya.
Berbicara soal kendaraan, unjuk rasa sangat erat hubungannya dengan iring-iringan kendaraan. Ada beberapa kendaraan yang bisa dikaitkan dengan kegiatan unjuk rasa. Berikut rangkuman CNNIndonesia.
Sepeda Motor
Sepeda motor masih menjadi pilihan bagi pedemo untuk membawa mereka ke titik kumpul sebelum bersama-sama bergerak ke lokasi unjuk rasa. Biasanya mereka bakal berjalan beriringan dari titik kumpul pertama menuju titik yang dekat dengan lokasi demo.
Setelah itu mereka bakal parkir kendaraan mereka dan berjalan bersama menuju area unjuk rasa.
Bus
Untuk menunjang kegiatan demi, biasanya massa menggunakan bus atau truk yang disewa dari perusahaan.
Di Jakarta, bus yang sangat lekat dengan pedemo yakni Kopaja dan Metromini. Dua bus jenis ini terbilang efektif karena mampu mengangkut peserta aksi sekaligus dalam jumlah banyak.
Membawa atribut unjuk rasa menunggangi Kopaja dan Metromini juga terasa lebih mudah ketimbang menggunakan motor.
Mobil komando
Kendaraan terakhir yang menjadi bagian dari unjuk rasa yaitu mobil komando. Mobil ini bukan sebagai alat transportasi, melainkan sarana mereka untuk menyampaikan pendapat.
Mobil komando biasanya berjenis pikap, namun ada modifikasi di bagian baknya.
Pada bagian bak didesain untuk meletakkan pengeras suara. Pada bagian bak juga terdapat panggung kecil agar orator dapat terlihat oleh peserta aksi saat menyampaikan aspirasinya. (ryh/mik)
Selain di Jakarta, aksi penolakan juga terjadi di sejumlah wilayah Tanah Air.
Ada hal menarik dalam aksi mereka. Demo atau cara menyampaikan pendapat dengan massa dalam jumlah banyak yang mencapai ratusan, atau ratusan ribu orang biasanya butuh kendaraan untuk mencapai lokasi demo. Dalam beberapa kasus mereka rela berjalan kaki untuk menyampaikan keinginannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepeda motor masih menjadi pilihan bagi pedemo untuk membawa mereka ke titik kumpul sebelum bersama-sama bergerak ke lokasi unjuk rasa. Biasanya mereka bakal berjalan beriringan dari titik kumpul pertama menuju titik yang dekat dengan lokasi demo.
Setelah itu mereka bakal parkir kendaraan mereka dan berjalan bersama menuju area unjuk rasa.
Bus
Untuk menunjang kegiatan demi, biasanya massa menggunakan bus atau truk yang disewa dari perusahaan.
Di Jakarta, bus yang sangat lekat dengan pedemo yakni Kopaja dan Metromini. Dua bus jenis ini terbilang efektif karena mampu mengangkut peserta aksi sekaligus dalam jumlah banyak.
Membawa atribut unjuk rasa menunggangi Kopaja dan Metromini juga terasa lebih mudah ketimbang menggunakan motor.
Kendaraan terakhir yang menjadi bagian dari unjuk rasa yaitu mobil komando. Mobil ini bukan sebagai alat transportasi, melainkan sarana mereka untuk menyampaikan pendapat.
Mobil komando biasanya berjenis pikap, namun ada modifikasi di bagian baknya.
Pada bagian bak didesain untuk meletakkan pengeras suara. Pada bagian bak juga terdapat panggung kecil agar orator dapat terlihat oleh peserta aksi saat menyampaikan aspirasinya. (ryh/mik)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK