Jakarta, CNN Indonesia -- Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (
MMKSI) menyebut kasus suspensi bocor
Xpander yang dikeluhkan banyak konsumen merupakan hal yang dianggap wajar.
Head of After Sales Marketing & Development Department Mitsubishi MMKSI Ronald Reagan mengatakan kebocoran itu disebabkan desain suspensi Xpander dirancang guna memberikan kenyamanan buat pengemudi dan penumpang.
"Yang saya dapat update terbaru yang kami lakukan konsumen komplain shock breaker bocor. Satu sisi suara konsumen bilang kenyamanan Xpander itu di atas kompetitor," kata Ronald saat ditemui di kantornya belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah dampak dari tingkat kenyamanan yang lebih itu, secara konstruksi Xpander jadi suspensi kerjanya lebih keras dibanding kompetitor," katanya lagi.
Ia menjelaskan dampak kerja keras suspensi itu menghasilkan uap dan terlihat seperti bocor.
"Nah dampak dari
shockbreaker kerja keras itu salah satu uap yang keluar sewaktu suspensi main itu berlebihan. Sehingga dia mempercepat seakan-akan luber," ujar dia.
Proses pembuatan xpander di pabrik Mitsubishi, Cikarang, Jawa Barat. (Dok. Mitsubishi) |
Improvisasi SuspensiRonald mengatakan tidak ada yang salah pada desain suspensi Xpander. Dia juga menolak jika komponen itu disebut cacat.
Ronald bilang pihaknya sudah punya solusi, yaitu melakukan improvisasi jika ada konsumen yang mengeluh ke bengkel terkait suspensi bocor.
"Apa yang kami lakukan meng-
improve dari dash protector. Sehingga uap berlebih tidak lengket ke debu dan debu mengakibatkan baret. Yang kami lakukan sekarang mengurangi debu yang bisa mengakibatkan kerusakan suspensi. Dan dealer sudah
aware terhadap
improvement dan akan menginformasikan ke konsumen," ujarnya.
Menurut Ronald pihaknya sudah berkoordinasi dengan prinsipal Mitsubishi di Jepang terkait langkah penyelesaian ini. Dia tidak ingat berapa banyak konsumen yang sudah mengeluhkan hal ini.
Saat penyelesaian masalah suspensi di dealer resmi Mitsubishi, Ronald menuturkan konsumen tidak akan dikenakan biaya tambahan asalkan masih dalam masa garansi tiga tahun atau 100 ribu km.
"Dan
supplier setelah koordinasi teknikal sama Mitsubishi Jepang, usaha yang dilakukan bagaimana debu tidak masuk banyak sehingga kerusakan
shockbreaker," kata Ronald.
(fea)