Stasiun Cas Mobil Listrik PLN Paling Murah Rp200 juta

CNN Indonesia
Kamis, 31 Okt 2019 16:30 WIB
Nilai investasi PLN untuk membangun SPKLU paling murah Rp200 juta buat medium charging, Rp800 juta fast charging, dan Rp1,4 miliar ultra fast charging.
Ilustrasi pengisian mobil listrik. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai total investasi lima unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN di yang berada di Jakarta ditaksir mencapai Rp2,8 miliar.

Dijelaskan General Manajer PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Ikhsan Assad, masing-masing SPKLU punya harga berbeda tergantung spesifikasi. SPKLU paling murah disebut jenis medium charging dengan kapasitas 25 kW.

"Yang paling kecil itu medium Rp200 juta, ada tiga unit," kata Ikhsan ditelepon, Rabu (30/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkap SPKLU jenis fast charging 50 kW nilai pengadaannya Rp800 jutaan per satu unit. Sedangkan jenis ultra fast charging nilainya Rp1,4 miliar per unit.

"Buat yang fast dengan ultra fast kami sediakan masing-masing satu unit. Yang ultra dan fast itu ada di kantor PLN Jakarta, Gambir," katanya.

Cari Termurah

Ikhsan menjelaskan pihaknya sudah mengambil harga termurah untuk pengadaan SPKLU sebab bekerja sama langsung dengan perusahaan penyedia.

Disebut mengatakan ada tiga perusahaan yang memenangkan tender SPKLU PLN yaitu ABB untuk medium charging, Deltaww buat pengadaan ultra fast charging, serta Schneider untuk fast charging.

"Nah itu kami langsung ke pabrikan tidak ke pihak ketiga. Tapi dananya ya tetap dari PLN," ucap dia.

Pengguna mobil atau sepeda motor listrik yang memanfaatkan SPKLU untuk mengisi energi baterai tidak dikenakan biaya hingga Desember. Pengecasan dengan biaya kemungkinan bakal dilakukan pada tahun depan setelah tarifnya ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ikhsan menjelaskan metode pembayaran biaya pengecasan bakal menggunakan teknologi keuangan atau yang biasa disebut fintech. Tahap pertama, menurut dia, PLN bakal menggandeng Link Aja, aplikasi keluaran Telkomsel.

Setelah itu aplikasi keuangan lain misalnya Ovo atau Gopay juga akan digandeng.

"Ya ini sinergi antar BUMN," kata dia.

SPKLU disebut Ikhsan tidak seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang memiliki operator. Pengguna mobil listrik yang ingin menggunakannnya mesti melakukan kegiatan itu secara mandiri.

"Tapi tahap pertama ya kami bantu lah, ada petugas yang mengarahkan meski ada petunjuk manual di sana," ucap Ikhsan. (ryh/fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER