Jakarta, CNN Indonesia --
TNI berhasil temukan
helikopter MI-17 yang sudah hilang selama lebih dari setengah tahun di pegununan
Papua. Helikopter ini hilang kontak pada 28 Juni 2019 pukul 11.25 WIT dan akhirnya ditemukan di kawasan pegunungan Papua hari ini (11/2).
Puing-puing yang diduga helikopter Mil MI-17 itu berada di kawasan Pegunungan Kowr, Bolom-bolom, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Saat itu, helikopter mengangkut 12 orang, terdiri atas 7 kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi. Helikopter TNI MI-17 diketahui sedang dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Helikopter buatan Rusia dengan nomor registrasi 5138 ini diketahui berada pada posisi 04 derajat 38 menit 20,9 detik Lintang Selatan dan 140 derajat 17 menit 41,2 detik Bujur Timur. Lokasi itu berada di ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah fakta terkait Mil MI-17:
1. Helikopter buatan RusiaHelikopter ini pertama kali terbang pada 1975 dengan kode nama Mi-8MT. Namun pada 1981 helikopter ini mendapat pembaruan dan disebut sebagai Mi-17.
Saat itu, helikopter ini pertama kali diperkenalkan saat acara pertunjukan udara di Paris, Prancis pada 1981, mengutip
Aviastar.
[Gambas:Video CNN]2. Bisa dilengkapi persenjataanRusia mengembangkan beberapa tipe MI-17. Pada tipe tertentu, helikopter ini dapat membawa misil, meriam, dan tembakan mesin, seperti ditulis pada
situs badan layanan militer Rusia.
3. Tampung banyak penumpangHelikopter ini mampu menampung banyak penumpang dalam sekali penerbangan. Sehingga, menurut Rusia heli ini bisa mengangkut hingga 36 tentara dalam sekali terbang.
4. Banyak fungsiMenurut Layanan Federal untuk Kerjasama Teknis Militer Rusia, helikopter ini difungsikan untuk mengangkut personel, kargo dan peralatan, dan pendaratan pasukan.
Badan ini pun membandingkan dengan helokopter UH-60 Black Hawk yang tidak memiliki fleksibilitas tersebut.
5. Pasok amunisiHelikopter MI-17 juga dapat digunakan untuk menyokong ketersediaan amunisi di medan perang. Sebanding dengan helikopter tempur jenis MI-24/35.
(din/eks)