Formula E Jadi Ajang Pembuktian 'Fast Charging' Mobil Listrik

CNN Indonesia
Selasa, 25 Feb 2020 10:30 WIB
Fast charging mobil listrik di Jakarta bisa diuji coba saat Formula E berlangsung. Ini tanda kemajuan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di Indonesia.
Formula E akan digelar di Monas, Jakarta pada 6 Juni 2020. (Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berharap ajang Formula E bisa menguji coba desain fast charging station kendaraan listrik alias Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan uji coba ini akan membuat SPKLU bisa memiliki peningkatan dari sisi desain. Pasalnya pengisian daya untuk mobil balap Formula E tentu berbeda dengan mobil listrik.

"Iya kita ingin SPKLU di uji coba di Formula E. Karena Formula E itu ada charging, paling tidak kita itu kan ingin di tes hasil desain kita hasil pengembangan kita, agar sesuai dengan standar industrinya," ujar Hammam di kantor BPPT, Senin (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hammam mengatakan saat ini SPKLU milik BPPT diyakini belum bisa mengisi daya jet darat Formula E. Akan tetapi, ia berharap kapasitas SPKLU BPPT bisa diuji coba demi kemajuan teknologi SPKLU di Indonesia.

Dengan uji coba ini, ia berharap adanya lompatan teknologi dari SPKLU. Ia mengatakan ke depan SPKLU tak hanya mengikuti perkembangan teknologi, tapi juga mampu menjawab kebutuhan-kebutuhan nyata di pasar.

"Itu mereka punya standar yang mungkin waktunya sedikit tapi butuh kapasitas ampere yang besar. Ini merupakan tantangan, paling kita tidak belajar," kata Hammam.

Saat ini BPPT telah Menilik tiga SPKLU yang berada di Jakarta, Serpong, dan Bandung. Sumber energi SPKLU ini dikembangkan dengan menggunakan photovoltaic (PV) atau panel surya.

Kehadiran SPKLU menjadi penting dengan terbitnya Perpres No. 55 Tahun 2019 pada 12 Agustus 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Pengembangan infrastruktur SPKLU lanjut Hammam, memerlukan komitmen dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, agar tercipta ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) yang kondusif. (jnp/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER