
Netizen Geram dan Takut Klaster Covid-19 McDonald's Sarinah
Senin, 11 Mei 2020 13:33 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang terlihat berkumpul di depan restoran McDonald's atau McD yang ada di Gedung Sarinah, Jakarta, Minggu (10/5). Kehadiran mereka untuk merespons kabar bahwa McD pertama di Indonesia hendak di tutup oleh pengelola.
Banyak pihak yang menilai agenda kumpul tersebut merupakan momentum langka. Namun, sebagian lain mengkritik kegiatan kumpul itu karena sangat berbahaya di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, lebih dari 33 ribu kicauan tentang McD Sarinah hingga pukul 12.00 WIB. Kebanyakan dari mereka menyayangkan kegiatan kumpul di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah merenggut 973 nyawa per 10 Mei 2020.
Salah satu akun yang berkomentar tentang kegiatan itu adalah @berlianidris. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu berharap tidak ada kasus Covid-19 dari klaster McD Sarinah.
"Semoga saja tidak ada klaster 'McD Sarinah'," kicau @berlianidris merespon video kegiatan massa di McD Sarinah yang diunggah akun @pleasureboyss.
[Gambas:Twitter]
Adapun akun aktivis @Dandhy_Laksono mengkritik warga Jakarta yang mengabaikan resiko penularan Covid-19 demi romantisme sebuah gerai makanan cepat.
[Gambas:Twitter]
Sedangkan akun @ariel_heryanto menilai penutupan McD Sarinah lebih mendapat simpati publik dari pada kabar gugurnya petugas medis akibat Covid-19.
"Penutupan McDonald's Sarinah/JKT lebih heboh dp simpati publik untuk gugurnya pekerja kesehatan korban c-19," kicau @ariel_heryanto merespon kicauan akun @trotoarian yang mengaku heran tidak ada pembubaran massa di depan McD Sarinah di tengah kebijakan PSBB.
[Gambas:Twitter]
Di sisi lain, akun @rishardanto mengusulkan agar orang yang berkumpul di McD Sarinah untuk ditetapkan sebagai Orang Dalam Pengawasan. Bahkan, dia menyebut deteksi bisa dilakukan dengan melihat tag lokasi pada Instagram Story.
"Coba dicari aja di tag location McD sarinah thamrin instagram story. Mereka2 yg smlam men story lgsg jd in ODP ajah," kicau @rishardanto merespon kicauan akun @jokoanwar yang menilai sorak sorai jelang penutupan McD Sarinah seperti menghina tenaga medis.
[Gambas:Twitter]
Sedangkan akun @Shanty_della menyesalkan tindakan orang-orang yang berkumpul di McD Sarinah. Dia menilai hal itu norak dan tidak menghargai upaya orang lain yang berdiam diri di rumah untuk mencegah penularan virus corona baru.
"Yg selamem ngumpul di McD Sarinah pada norak jirr. Gw udah 2 bulan ngurung diri di rumah ngga kemana mana, lah ini malah dengan enaknya pada ngumpul dengan alasan "nostalgia". Ga ada otak emang," kicau @Shanty_della.
[Gambas:Twitter]
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta tidak memberikan sanksi kepada pengelola McDonald's di Sarinah terkait kerumunan orang di sekitar gedung restoran waralaba cepat saji tersebut. Pengelola hanya mendapat teguran keras karena menyelenggarakan kegiatan yang bersifat seremonial.
McDonald's Sarinah dikerumuni oleh orang yang ingin mengambil foto di lokasi tersebut, Minggu (10/5) malam, yang menjadi hari terakhir operasional gerai tersebut.
McDonald's Sarinah tutup permanen setelah pengelola gedung berencana melakukan renovasi gedung.
(jps/DAL)
[Gambas:Video CNN]
Banyak pihak yang menilai agenda kumpul tersebut merupakan momentum langka. Namun, sebagian lain mengkritik kegiatan kumpul itu karena sangat berbahaya di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, lebih dari 33 ribu kicauan tentang McD Sarinah hingga pukul 12.00 WIB. Kebanyakan dari mereka menyayangkan kegiatan kumpul di tengah pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah merenggut 973 nyawa per 10 Mei 2020.
Salah satu akun yang berkomentar tentang kegiatan itu adalah @berlianidris. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu berharap tidak ada kasus Covid-19 dari klaster McD Sarinah.
[Gambas:Twitter]
Adapun akun aktivis @Dandhy_Laksono mengkritik warga Jakarta yang mengabaikan resiko penularan Covid-19 demi romantisme sebuah gerai makanan cepat.
[Gambas:Twitter]
Sedangkan akun @ariel_heryanto menilai penutupan McD Sarinah lebih mendapat simpati publik dari pada kabar gugurnya petugas medis akibat Covid-19.
"Penutupan McDonald's Sarinah/JKT lebih heboh dp simpati publik untuk gugurnya pekerja kesehatan korban c-19," kicau @ariel_heryanto merespon kicauan akun @trotoarian yang mengaku heran tidak ada pembubaran massa di depan McD Sarinah di tengah kebijakan PSBB.
[Gambas:Twitter]
"Coba dicari aja di tag location McD sarinah thamrin instagram story. Mereka2 yg smlam men story lgsg jd in ODP ajah," kicau @rishardanto merespon kicauan akun @jokoanwar yang menilai sorak sorai jelang penutupan McD Sarinah seperti menghina tenaga medis.
[Gambas:Twitter]
Sedangkan akun @Shanty_della menyesalkan tindakan orang-orang yang berkumpul di McD Sarinah. Dia menilai hal itu norak dan tidak menghargai upaya orang lain yang berdiam diri di rumah untuk mencegah penularan virus corona baru.
"Yg selamem ngumpul di McD Sarinah pada norak jirr. Gw udah 2 bulan ngurung diri di rumah ngga kemana mana, lah ini malah dengan enaknya pada ngumpul dengan alasan "nostalgia". Ga ada otak emang," kicau @Shanty_della.
[Gambas:Twitter]
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta tidak memberikan sanksi kepada pengelola McDonald's di Sarinah terkait kerumunan orang di sekitar gedung restoran waralaba cepat saji tersebut. Pengelola hanya mendapat teguran keras karena menyelenggarakan kegiatan yang bersifat seremonial.
McDonald's Sarinah dikerumuni oleh orang yang ingin mengambil foto di lokasi tersebut, Minggu (10/5) malam, yang menjadi hari terakhir operasional gerai tersebut.
McDonald's Sarinah tutup permanen setelah pengelola gedung berencana melakukan renovasi gedung.
Lihat juga:Netizen Kenang Memori McD Sarinah |
[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK