Elon Musk Lawan Pemerintah Buka Pabrik Tesla, Siap Dipenjara

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mei 2020 19:37 WIB
Tesla co-founder and CEO Elon Musk stands in front of the shattered windows of the newly unveiled all-electric battery-powered Tesla's Cybertruck at Tesla Design Center in Hawthorne, California on November 21, 2019. (Photo by FREDERIC J. BROWN / AFP)
Foto: AFP/FREDERIC J. BROWN
Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri sekaligus CEO TeslaElon Musk mengaku siap dipenjara karena melanggar kebijakan lockdown dengan membuka kembali pabrik mobil listrik Tesla di Alameda County, California, AS.

Langkah Musk itu juga sebagai bentuk protes kepada pejabat kesehatan daerah Alameda yang mengklaim pihaknya memiliki wewenang untuk tetap menutup pabrik Musk selama pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19).


"Tesla memulai kembali produksi hari ini melawan peraturan Alameda County. Saya akan berada di depan bersama yang lainnya. Jika seseorang ditangkap, saya minta hanya saya saja," cuit Musk lewat akun Twitter pribadinya, Selasa (12/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tesla sebelumnya telah melayangkan gugatan terhadap Alameda County pada Sabtu (9/5) lalu ke pengadilan federal di distrik bagian utara California.

Tesla menuduh pejabat daerah tersebut melanggar klausul perlindungan dan proses hukum yang tertuang pada Fourteenth Amendment's (Amandemen Keempat Belas) dan meminta pengadilan memberikan izin beroperasi meskipun ada kebijakan lockdown lokal.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Departemen Kesehatan Masyarakat Daerah Alameda, Neetu Balram, telah mengetahui bahwa pabrik Tesla kembali beroperasi. Namun Balram meminta kepada Musk untuk mematuhi perintah jajarannya.

"Kami mengetahui bahwa pabrik Tesla di Fremont telah dibuka dan melampaui Operasi Dasar Minimum. Kami telah memberi tahu Tesla bahwa mereka hanya dapat beroperasi secara terbatas sampai kami memiliki rencana yang telah disetujui," cuit akun resmi Departemen Kesehatan Masyarakat Daerah Alameda.



Meski begitu, Musk dan tim telah menerbitkan prosedur untuk meningkatkan kebersihan dan menerapkan jaga jarak antar karyawan. Namun sebagian pihak meragukan karena pekerjaan perakitan sering menempatkan karyawan berdekatan.

Ada lebih dari 10 ribu orang yang bekerja di pabrik Tesla. Kantor pusat Tesla yang berada di Palo Alto juga termasuk dalam lockdown Bay Area.

Pemerintah negara bagian California memang sudah melonggarkan kebijakan lockdown sejak 8 Mei 2020, seperti dikutip Wired.

Sejak pandemi virus corona memasuki wilayah, Departemen Kesehatan Masyarakat Daerah Alameda mencatat setidaknya ada 2.101 orang positif Covid-19 dan 71 warga telah meninggal dunia.


Sementara berdasarkan data Worldometers saat ini AS merupakan negara dengan kasus corona terbanyak di dunia dengan 1.384.033 kasus. Sebanyak 81.073 di antaranya meninggal dan 260.355 pasien dinyatakan sembuh.

Gubernur California, Gavin Newsom, mengatakan pihaknya tidak mengetahui bahwa pabrik Tesla telah dibuka kembali yang secara otomatis melanggar pedoman lockdown. Namun ia berharap antara Musk dan pejabat daerah Alameda bisa segera berdamai.

"Saya memiliki harapan besar bahwa kita dapat bekerja beriringan dengan pejabat daerah . Selain itu, kami juga menantikan hubungan yang erat ke depannya (dengan Tesla)," kata Newsom seperti dikutip kantor berita ABC News. (din/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER