Harga Renault Triber Naik Rp15 Juta Kala Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Maxindo Renault Indonesia (MRI) merevisi pemasaran MPV Triber dengan menetapkan harga baru serta memangkas varian dan tipe secara sementara. Perusahaan menyebut stok MPV yang memburu calon konsumen LCGC itu saat ini sudah tersedia di jaringan dealer.

Pada November 2019 MRI sudah mengumumkan harga Triber yang terdiri dari empat varian, yakni RXE, RXL, RXT, dan RXZ. Saat itu dikatakan semua tipe terdiri dari tipe transmisi manual dan automated manual transmission (AMT).

Lihat juga: Renault Triber, MPV Eropa Paling Murah yang Ganggu Sigra

Davy J Tuilan COO Maxindo Renault Indonesia menjelaskan pada Senin (18/5) pihaknya memutuskan hanya menjual tiga varian Triber, yakni RXL Rp, RXT, dan RXZ. Varian RXE yang ditujukan untuk armada taksi online disebut masih membutuhkan penyelarasan spesifikasi sebelum bisa dipasarkan.

Selain itu Davy juga menjelaskan tiga varian yang bisa didapat konsumen saat ini hanya transmisi manual. Pilihan AMT dikatakan tertunda pengirimannya sebab pandemi virus corona (Covid-19) dan diharapkan bisa dipasarkan di dalam negeri pada September.

Davy mengatakan impor unit Triber transmisi manual dari India baru keluar dari pelabuhan di Indonesia pada pekan lalu, lantas pada akhir pekan langsung dikirim ke jaringan dealer.

"Renault Triber sudah tersedia dan siap diterima konsumen kami," kata Davy dalam wawancara online.

Status lockdown India karena pandemi menunda ekspor dan diakui menghambat pemasaran Triber di dalam negeri. Menurut Davy keterlambatan pemasaran hanya karena faktor itu, kata dia pihak Renault di Indonesia tidak mengalami masalah kesiapan pemasaran.

Lihat juga: Renault Umumkan Harga Triber Bulan Depan, Meluncur Desember

Harga Lebih Mahal

Harga yang ditetapkan MRI pada tiga varian Triber disebut lebih mahal Rp15 juta - Rp17 juta dibanding daftar harga yang dirilis pada November 2019. Menurut Davy hal itu lantaran mengacu pada nilai tukar rupiah dengan euro yang terbaru.

"Jadi sebagai informasi itu harga yang kami buat pada waktu itu mengacu nilai tukar euro yang kondisi normal. Lalu pandemi menjadi ramai, itu tiba-tiba euro naik sekitar 15 - 16 persen dari kondisi normal," jelas Davy.

"Kami membuat kebijakan, kalau mengikuti euro mobil kami jadi mahal kesannya. Jadi euro naik, harga kami naikkan hanya 9 persen. Makanya di kisaran [lebih mahal] Rp15 juta - Rp 17 juta," ucap Davy lagi.

Dia juga mengatakan konsumen yang telah melakukan inden sejak tahun lalu diberi kompensasi diskon sebesar Rp5 juta.
(fea)

[Gambas:Video CNN]