Ilmuwan Badan Antariksa Amerika (NASA) dan Badan Antariksa Eropa (ESA) berhasil mengidentifikasi kosmis baru yang masih bayi berusia 240 tahun.
Dalam hitungan antariksa, kosmis ini terhitung masih bayi, sebab benda angkasa lain sudah berusia jutaan bahkan miliaran tahun.
Para ilmuwan di Neil Gehrels Swift Observatory pertama kali menangkap objek bayi kosmis itu pada 12 Maret 2020. Saat itu, ia mengeluarkan ledakan besar berupa sinar-X.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini lantas diteliti lebih lanjut oleh Observatorium XMM-Newton Badan Antariksa Eropa (ESA), teleksop NuSTAR NASA, dan Jet Propulsion Laboratory NASA.
Lihat juga:Astronom Deteksi Detak Jantung Lubang Hitam |
Pada bidang ilmu astrofisika, kosmis merupakan radiasi dari partikel bermuatan energi tinggi yang berasal dari luar atmosfer Bumi. Komsik dapat berupa elektron, proton bahkan inti atom seperti besi atau yang lebih berat lagi.
Mereka mengungkapkan ada banyak karakteristik fisik bintang neutron, termasuk yang digunakan untuk memperkirakan umurnya.
Bintang neutron berasal dari reruntuhan gravitasi bintang berukuran besar karena mengalami supernova (ledakan dari suatu bintang). Bintang ini diketahui sebagai bintang dengan ukuran terkecil dan memiliki massa sampai dua kali lebih besar dari massa Matahari.
Bayi kosmis Swift J1818.0-1607 mempunyai medan magnet hingga 1.000 kali lebih kuat dari bintang neutron pada umumnya dan merupakan magnetar termuda yang pernah ditemukan.
Ilmuwan berhasil menemukan lebih dari 3.000 bintang neutron tetapi hanya 31 dari mereka yang termasuk jenis magnetar, seperti dikutip Aninews.
Magnetar sendiri merupakan tipe bintang neutron dengan medan magnet yang sangat kuat. Peluruhan medan magnet memengaruhi emisi energi tinggi radiasi elektromagnetik, terutama sinar-X dan sinar gamma.
"Mungkin jika kita memahami cerita pembentukan benda-benda ini, kita akan mengerti mengapa ada perbedaan yang sangat besar antara jumlah magnet yang kami temukan dan jumlah toal bintang neutron yang diketahui," kata Peneliti Utama XMM Newton dan NuSTAR NASA, Nanda Rea dikutip Phys.
Swift J1818.0.1607 terletak di rasi Sagitarius dan jaraknya relatif dekat dengan Bumi yaitu hanya sekitar 16.000 tahun cahaya.
Magnetar tidak hanya melepaskan semburan besar sinar-X tetapi juga sinar gamma, seperti dilansir ANI News. Bintang neutron juga dapat memancarkan sinar gelombang radio yang stabil, bentuk energi terendah cahaya di alam semesta.
"Apa yang luar biasa tentang magnetar adalah mereka cukup beragam. Setiap kali kamu menemukan satu magnetar, itu memberitahu kita sebuah cerita yang berbeda. Mereka sangat aneh dan langka," kata mantan anggota tim NuSTAR NASA, Victoria Kaspi.
(din/eks)