Gerhana Matahari Cincin Berikutnya Terjadi pada 2031 dan 2042

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 09:11 WIB
Fase puncak gerhana matahari cincin (GMC) terlihat di Kampung Bunsur Kabupaten Siak, Riau, Kamis (26/12/2019). Menurut LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Kampung Bunsur di Kabupaten Siak, merupakan salah satu lokasi terbaik untuk melihat GMC karena terlihat jelas dan durasi puncak gerhana paling lama di Indonesia. ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz.
Fase puncak gerhana matahari cincin (GMC) terlihat di Kampung Bunsur Kabupaten Siak, Riau, Kamis (26/12/2019). (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap jadwal fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang dapat diamati di Indonesia selanjutnya, yakni lebih dari 10 tahun lagi.

Pada tahun ini GMC akan terjadi pada 21 Juni, lantas periode selanjutnya disebut terjadi pada 21 Mei 2031 dan 14 Oktober 2042.

Pada 2031 jalur cincin Matahari bakal melawati daerah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Sedangkan pada 2042 GMC akan kembali menyapa Tanah Air dengan jalur cincin melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut BMKG dalam penjelasan melalui keterangan resmi, peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, namun tidak berulang dengan siklus tertentu. Sebelum terjadi pada tahun ini GMC yang dapat diamati di Indonesia terjadi pada 22 Agustus 1998, 26 Januari 2009, dan 26 Desember 2019.

Gerhana Matahari Sebagian

GMC menyambangi Indonesia pada 21 Juni, namun BMKG menjelaskan masyarakat di Tanah Air tidak bisa mengamatinya secara total. Penampakan tidak seluruhnya itu disebut Gerhana Matahari Sebagian (GMS).

Gerhana Matahari sendiri merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi. Hal ini terjadi pada saat fase bulan baru dan sudah dapat diprediksi sebelumnya.

Sedangkan GMC ialah peristiwa ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Saat itu, piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari.

Saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya karena tertutup Bulan dan terang di bagian pinggirnya. Ada dua macam bayangan Bulan saat GMC, yakni antumbra dan penumbra.

Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati akan berupa GMC, sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana teramati berupa GMS.

"Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan," kata BMKG.

BMKG mengatakan durasi gerhana yang relatif singkat akan terjadi di daerah Kepanjen, Jawa Timur selama 3 menit 17,1 detik. Sementara yang paling lama di Sabang, Aceh, yaitu selama 2 jam 27 menit 11,1 detik.

Adapun di 83 pusat kota lainnya, yaitu dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta tidak akan dilalui gerhana ini.Berdasarkan data BMKG, Gerhana Matahari Sebagian akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

"Karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Karena itu seluruh fase gerhana di kota-kota ini tidak akan teramati sehingga data kontak awal, puncak gerhana, dan kontak akhirnya tidak ditampilkan," kata BMKG.

Lalu wilayah yang terlewati jalur cincin pada GMC pada 21 Juni 2020 antara lain Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.

Sedangkan Gerhana Matahari Sebagian dapat diamati di Afrika bagian Utara dan Timur, Asia, Samudera Hindia, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik.

(din/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER