Hujan Meteor Bootid Malam Ini Bisa Dilihat Tanpa Alat Bantu

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jun 2020 15:47 WIB
BRYCE CANYON NATIONAL PARK, UT - AUGUST 12: A Perseid meteor streaks across the sky above Inspiration Point early on August 12, 2016 in Bryce Canyon National Park, Utah. The annual display, known as the Perseid shower because the meteors appear to radiate from the constellation Perseus in the northeastern sky, is a result of Earth's orbit passing through debris from the comet Swift-Tuttle.   Ethan Miller/Getty Images/AFP
Ilustrasi hujan meteor. Hujan meteor Bootid bisa dilihat dari Jakarta sejak senja hingga sekitar pukul 02.04 WIB. (Ethan Miller/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puncak hujan meteor Bootid dilaporkan akan berlangsung pada Sabtu (27/6) malam. Pengamat bisa melihat lebih banyak meteor yang jatuh per menit.

Dari Jakarta, hujan meteor akan aktif ketika senja hingga sekitar pukul 02.04 WIB. Namun, pengamat sebenarnya sudah bisa menikmati hujan meteor ini sejak 22 Juni hingga 2 Juli mendatang.


Hujan meteor akan menampilkan momen terbaiknya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu, titik radiant berada di titik paling tinggi di langit.

Hujan meteor Bootid dikenal sebagai hujan meteor yang lambat dan terang. Kecepatan meteor itu sekitar 64 ribu kilometer perjam, sepertiga lebih lambat dari hujan meteor tahunan lainnya.

Observatorium Bosscha mengabarkan meteor Bootid terletak dekat konstelasi Bootes, bintang Nekkar. Dalam informasinya, jumlah meteor yang akan dilihat dalam satu jam aktivitas puncak bervariasi.

Bosscha menyampaikan puncak hujan meteor Bootid dapat disaksikan dengan mata telanjang. Akan tetapi, hal itu bisa dilakukan jika kondisi langit tidak dipenuhi cahaya.

"(Puncak hujan meteor Bootid) dapat dilihat tanpa alat bantu dalam kondisi langit gelap," kutip Observatorium Bosscha.


Melansir Space Weather, sumber dari meteor Bootid adalah komet 7P / Pons-Winnecke, yang mengorbit Matahari setiap 6,37 tahun sekali. Komet mengikuti jalur elips yang membawanya dari titik dekat orbit Bumi ke tepat di luar orbit Jupiter. Pons-Winnecke terakhir kali mengunjungi tata surya bagian dalam pada tahun 2002.

Pada tanggal 27 Juni 1998, pengamat langit di bagian utara dapat melihat sebanyak 100 meteor per jam selama ledakan yang berlangsung selama 7 jam. Peristiwa itu ternyata bukan pertama kalinya terjadi. Ledakan serupa dari rasi Boot telah direkam pada tahun 1916, 1921 dan 1927.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(jps/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER